Benarkah Air Kelapa, Jeruk Nipis, Garam dan Madu Dapat Menyembuhkan Covid-19? Ini Penjelasannya

- 13 Desember 2020, 20:53 WIB
Ilustrasi air kelapa
Ilustrasi air kelapa /Doc. Adobe Stock/

 

WARTA PONTIANAK - Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp. Dalam pesan itu menyebutkan bahwa campuran air kelapa, jeruk nipis, garam dan tambahan madu, ampuh digunakan sebagai obat untuk membunuh Covid-19.

Selain itu disebutkan juga bahwa jika mengkonsumsinya 1 jam sebelum tes swab, akan memberikan hasil tes negatif.

Narasi yang beredar seperti ini: 

"Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena Covid-19 atau yg akan test Rapid dan Swab.

Ini obat herbal yg manjur sekaligus anugerah dari TUHAN yg mudah didapat dan tersedia di lingkungan kita utk membunuh virus.

1 biji air kelapa muda

1 biji jeruk nipis diperas

1/2 sendok teh garam

2 sendok madu 

Semuanya diaduk dan diminum airnya. Dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang dan hasil test Rapid/Swab negatif.

Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat.

Bisa di infokan ke saudara, teman atau keluarga kita. Semoga bermanfaat.

Indahnya berbagi. :+1:sudah di uji coba"

Setelah dilakukan penelusuran, ternyata narasi tersebut adalah hoaks. Terkait dengan khasiat dalam masing-masing bahan yang disebutkan, belum ada bukti pasti tentang korelasinya dalam menyembuhkan pasien Covid-19 secara langsung.

Dalam artikel yang ditemukan pernah dimuat di media siber terverifikasi dan kredibel, Epidemiolog sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, campuran air kelapa muda, jeruk nipis, dan garam dapat membuat tubuh kita kuat melawan virus.

Baca Juga: Rumah Sakit di Nevada Amerika Serikat Sepi dari Pasien Covid-19, Benarkah?

“Namun, dia bukan obat. Campuran minuman itu bukan obat yang secara spesifik berguna untuk melawan suatu penyakit,” kata Tonang.

Berikut hasil penelusuran tentang khasiat air kelapa, jeruk nipis, air garam, dan madu:

  1. Mengenai khasiat air kelapa muda dan jeruk nipis

Melansir dari beberapa sumber, ditemukan pernyataan dari Farmakolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt yang menjelaskan bahwa ada kemungkinan bahwa seseorang dapat sembuh karena mengkonsumsi air kelapa.

Namun terkait hal ini, harus dilakukan perbandingan terhadap orang lain juga. Dalam artikel alodokter juga disebutkan bahwa manfaat air kelapa terhadap pencegahan Covid-19 adalah hanya sebagai penambah cairan untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

Demikian halnya dengan jeruk nipis. Guru Besar Universitas IPB yang juga Kepala Pusat Biofarmaka Tropika (TropBRC), Irmanida Batubara mengatakan bahwa belum ada bukti terkait khasiat jeruk nipis dapat menyembuhkan pasien Covid-19.

Namun, hesperidin di dalam jeruk nipis disinyalir dapat memberikan perlindungan bagi tubuh terhadap mikroba dan virus. 

Baca Juga: Sosok Presiden Jokowi Disebut Menginvasi atau Menyerang Negara Lain, Ini Faktanya

  1. Khasiat air garam

Spesialis penyakit dalam UGM, dr. RM. Agit Sena Adisetiadi, Sp.PD menyebutkan bahwa belum ada bukti klinis tentang garam dapat menyembuhkan Covid-19.

Di artikel yang sama bahkan disebutkan bahwa, WHO mengimbau masyarakat agar mengurangi konsumsi garam dan gula dimasa pandemi.

  1. Khasiat madu

Melalui pencarian dari Google, ditemukan artikel yang berjudul, “Berhasil ‘Sembuhkan’ Pasien Covid-19, Rumah Sakit Ini Manfaatkan Madu.” Namun hal ini bukanlah fakta bahwa madu dapat membunuh Covid-19 ini.

Dalam artikel ini, ternyata RSKI P Galang, sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19, memberikan madu kepada pasien hanya sebagai suplemen tambahan untuk menunjang daya tahan tubuh. Lebihnya, pasien tetap diberikan obat-obatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Manjakan Fans KPop, Shopee Boyong Stray Kids dan GOT7 Tampil dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday

Jadi, dari hasil penelusuran, dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan bahwa campuran air kelapa, jeruk nipis, garam dan tambahan madu, ampuh digunakan sebagai obat untuk membunuh virus corona adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

Sebelumnya, hoaks ini merupakan hoaks lama dan berulang, yang pernah muncul di bulan Agustus dan September. ***

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x