Berjualan dengan Cara Online, Pedagang Sayur Punya Omzet Capai Rp90 Juta

- 14 Januari 2022, 15:59 WIB
Ilustrasi sayur
Ilustrasi sayur /Jill Wellington/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Ternyata berjualan sayur dan sembako secara digital bisa memiliki omzet sebesar hingga Rp90 juta dalam sebulan. Seperti halnya, Titin Supartini pemilik Warung Abah di daerah Surapati, Bandung yang berhasil meraup keberuntungan dari hasil penjualan melalui online.

Sebelum berdagang sayur dan sembako, Titin dan suaminya sejak 2014 sempat membukan kantin di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Dengan latar belakang sebagai seorang koki di hotel, ketika itu Titin berupaya menyediakan hidangan enak dan murah untuk dijual ke mahasiswa.

Namun, akibat imbas pandemi, kantin yang dikelolanya pun tutup, karena tidak ada mahasiswa yang datang ke kantinnya. Kemudian, ia pun memutuskan untuk membuka usaha sampingan di rumahnya dengan berjualan sayur sembari menjalani profesinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksi Awal Februari 2022, Masyarakat Diminta Waspada dengan Perketat Prokes

Awalnya Titin Supartini dan keluarga hanya fokus untuk berjualan secara offline dan melayani tetangga-tetangga di sekitar rumahnya saja.

“Saya tidak pernah membayangkan akan jualan sayur di aplikasi.  Tapi pada saat itu, ada Account Manager dari Grab yang menawari saya untuk masuk ke layanan  GrabMart yang baru. Sebulan pertama saya masih bingung dan kewalahan untuk melayani  pesanan offline dan online di saat yang sama. Bahkan sempat terpikir untuk berhenti, tapi untung  saja saya konsultasi dulu ke tim Grab yang menangani warung saya sebelum memutuskan  berhenti," jelas Titin Supartini, pemilik Warung Abah.

Berkat dukungan konsultasi dengan tim GrabMart inilah, Titin akhirnya memberanikan diri untuk memperluas bisnisnya, karena banyak pesanan dari online dan offline, sehingga banyak barang barang di warungnya yang habis dan Titin pun tidak bisa melayani konsumennya dengan maksimal.

Sejak saat itu, Titin memperbanyak stok barang yang ia jual, serta juga mulai berjualan barang-barang kebutuhan dasar lain seperti beras dan telur. Alhasil, pendapatan setiap harinya pun semakin meningkat, bahkan dalam satu bulan ia bisa mendapatkan omzet sebesar 90 juta rupiah, di mana hampir sebagian besar berasal dari GrabMart.  

Baca Juga: Retweet Akun Pemkot Depok Soal Cari Polisi Penembak Laskar FPI, Diskominfo Mengaku Diretas

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x