Jangan Divaksin Covid-19, Jika Kondisi Tubuh Anda Seperti Ini

- 25 Januari 2021, 11:02 WIB
Ilustrasi vaksin. GSK tidak bergerak dalam pengembangan vaksin Covid-19,  melainkan hanya menawarkan teknologi kepada para peneliti mitra yang sedang melakukan proses mengembangkan vaksin.
Ilustrasi vaksin. GSK tidak bergerak dalam pengembangan vaksin Covid-19, melainkan hanya menawarkan teknologi kepada para peneliti mitra yang sedang melakukan proses mengembangkan vaksin. /Pixabay

WARTA PONTIANAK - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi di RS Pondok Indah – Puri Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Ronald Irwanto menyarankan sebelum divaksin, harus memastikan kondisi tubuh tidak dalam keadaan demam, batuk, dan pilek.

"Pastikan Anda siap secara mental, berpikiran positif, dan tetap optimis. Jika memungkinkan, sangat baik apabila menggunakan pakaian lengan pendek saat divaksinasi untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam pemberian vaksin," tulis dia seperti dilansir dari Antara, Senin 25 Januari 2021.

Dokter spesialis paru, Sylvia Sagita Siahaan juga mengatakan hal yang sama, menurutnya, selain kondisi tubuh fit, kandidat penerima vaksin juga harus memenuhi sejumlah kriteria lain salah satunya mencakup usia 18-59 tahun.

Baca Juga: Pendistribusian Vaksin Covid-19 Tahap Tiga di Bali Dilakukan Secara Ketat

"Kita harus tahu dulu apakah kandidat prioritas vaksin atau bukan, punya penyakit penyerta atau tidak, usia 18-59 tahun. Tips khususnya memenuhi kriteria dulu dan saat divaksin kandidat dalam kondisi fit," katanya.

Selain itu anda juga perlu memahami petunjuk para tenaga kesehatan saat berada di lokasi pemberian vaksin. Irwan mengatakan, pemberian vaksin COVID-19 sama seperti vaksin pada umumnya, yakni dengan penyuntikan jarum kecil pada daerah deltoid atau otot lengan atas bagian luar.

Sebelum divaksin, maka Anda akan diminta untuk menarik lengan bajunya, dan tenaga kesehatan akan melakukan tindakan sterilisasi (tindakan mengusap daerah yang akan disuntik dengan alkohol).

Baca Juga: 320 Kematian Akibat Covid-19, Mali Akan Beli 8,14 Juta Dosis Vaksin

"Anda kemudian akan diberi aba-aba untuk disuntik, jarum vaksin ditusukan pada daerah deltoid, kemudian vaksin dimasukan. Setelahnya jarum dicabut kembali, disusul dengan usapan alkohol kembali pada daerah yang disuntik tersebut," kata Ronald.

Setelah vaksin diberikan, para penerima vaksin dianjurkan menunggu selama 30 menit. Saat itu, tenaga kesehatan akan memantau dan memastikan tidak ada kejadian pasca imunisasi (KIPI).

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Iris Rengganis. Dia mengungkapkan, prosedur ini lazim untuk setiap pemberian vaksin lainnya, bukan saja vaksin COVID-19.

Baca Juga: Amankah Suntik Vaksin Covid-19 Bagi Orang Hamil?

KIPI bisa terjadi dengan menimbulkan beragam gejala yakni sifatnya lokal semisal nyeri bekas suntikan, bengkak di lokasi suntikan dan kemerahan pada pada bekas suntikan, atau sistemik seperti demam dan sakit kepala.

Orang juga bisa mengalami reaksi alergi dan ini tidak bisa diduga. Namun, para petugas kesehatan umumnya sudah menyiapkan zat penawar yang disebut Anafilaktik Kit.

Ronald menyarankan Anda beristirahat setidaknya selama satu hari setelah divaksin. Perhatikan ada atau tidaknya reaksi-reaksi yang timbul, walau secara umum vaksin COVID-19 aman dan tidak menimbulkan kejadian yang berat.

Baca Juga: Penuhi Target, Dinkes Minta Faskes Lakukan Vaksin 50 Orang Perhari

Usai divaksin, tidak ada makanan khusus atau olah raga tertentu yang dilarang. Anda bisa bebas mengkonsumsi makanan dan berolahraga apapun asalkan caranya baik dan benar

"Jadi jangan takut untuk divaksin, hal ini adalah upaya kita bersama untuk memerangi pandemi COVID-19 ini. Perlu diingat setelah vaksin, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," demikian pesan Ronald.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x