Network
WARTA PONTIANAK - Tahukah Anda, pada pertengahan tahun 1900-an, telur memiliki reputasi yang sangat buruk, lantaran dianggap meningkatkan kolesterol dan mengakibatkan penyakit jantung.
Melansir dari Stylist, sebuah studi yang diterbitkan di Public Library of Science membuat orang berpikir bahwa makan hanya setengah telur sehari dapat menyebabkan kematian dini, tetapi para ahli sejak itu membantah temuan ini.
Menurut dosen senior nutrisi kesehatan masyarakat di Universitas Glasgow, Skotlandia, Dr Ada Garcia, menyalahkan telur saja untuk peningkatan risiko penyakit kardiovaskular adalah pendekatan yang sederhana dan reduksionis untuk konsep diet dan pencegahan penyakit.
Baca Juga: Masyarakat Adat di Kapuas Hulu Terima SK PPMHA
Lalu, apakah telur baik atau buruk untuk kolesterol?
Menurut Ariana Rodriguez, ahli diet terdaftar dan salah satu pendiri Embody Health London memaparkan bahwa, hewan menghasilkan kolesterolnya sendiri, jadi setiap kali kita makan produk hewani, kita akan mengonsumsi kolestrol. Tetapi perlu diketahui bahwa tubuh manusia adalah memiliki hati yang dapat mengkalibrasi ulang dan mengatur tubuh saat kita mencerna semua jenis makanan.
Terlepas dari apa yang mungkin pernah Anda dengar, tidak semua kolesterol ini menyumbat tubuh kita. Ada tujuan untuk kolesterol, termasuk mensintesis hormon dan mendukung metabolisme Anda.
Baca Juga: Aplikasi Ini Laris Digunakan Untuk 'Open BO'
Apakah telur sumber protein yang baik?
