Deodoran menyebabkan kanker? Ini Penjelasannya

- 17 Mei 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi mengatasi bau badan.
Ilustrasi mengatasi bau badan. /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Bagi sebagian orang, deodoran telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perawatan tubuh sehari-hari. Bagi orang yang mudah berkeringat atau rentan mengalami bau badan, deodoran bahkan dianggap sebagai penyelamat. Sayangnya, tak sedikit orang yang mulai meninggalkan deodoran karena dianggap dapat menyebabkan kanker.

Deodoran itu sendiri sebenarnya memiliki bahan dasar yang mengandung antibakteri dan aluminium, sehingga mampu mencegah kelenjar keringat untuk memproduksi keringat berlebih. Deodoran umumnya dipasarkan dalam bentuk roll on, namun ada pula yang dalam bentuk spray.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Hilangkan Bau Mulut saat Berpuasa, Salah Satunya Berhenti Merokok

Sayang, di balik manfaat yang ditawarkan, keamanan pengunaan deodoran mulai dipertanyakan. Hal ini khususnya ketika ada kabar yang mengatakan bahwa deodoran depat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Disebutkan bahwa kandungan alumunium yang berfungsi untuk menahan produksi keringat dapat masuk ke dalam kulit melalui luka kecil yang timbul akibat mencukur bulu ketiak. Bahan tersebut dapat menumpuk di kelenjar limfe ketiak dan tidak dapat dikeluarkan melalui pori-pori, karena produksi keringat yang terhambat.

Dikutip dari Klikdokter.com, Senin 17 Mei 2021, akumulasi alumunium di kelenjar limfe ketiak sering dihubungkan dengan kejadian kanker payudara, yang kebanyakan timbul di bagian atas dekat ketiak. Dengan demikian, para ahli menghubungkan kemungkinan kejadian kanker payudara dengan akumulasi alumunium tersebut.

Lebih dari itu, kandungan pengawet paraben yang terdapat dalam deodoran juga disinyalir berperan pada proses terjadinya terjadinya kanker. Ini karena paraben yang dapat diserap ke dalam kulit memiliki kemampuan seperti estrogen, yaitu hormon wanita yang dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara.


Deodoran menyebabkan kanker?


Meski temuan di atas masuk akal dan telah dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan, bukti-bukti ilmiah yang digunakan untuk memperkuatnya masih sangat sedikit. Maka dari itu, hingga saat ini, penggunaan deodoran secara rutin belum terbukti mampu meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Faktanya, beberapa penelitian skala besar yang melibatkan banyak wanita juga belum mampu menarik kesimpulan yang meyakinkan bahwa deodoran berhubungan langsung dengan kejadian kanker payudara.

Baca Juga: Cara Jitu Menghilangkan Bau Mulut

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: klikdokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x