WARTA PONTIANAK - Terkadang kesalahan dalam berucap sering menjadi pemicu pertengkaran dan perselisihan, sehingga munculah pepatah lama mulutmu adalah harimaumu.
Namun, di era digitalisasi ini, khususnya di era pesatnya teknologi smart phone yang membuat kita semakin mudah mengakses media sosial, tentunya pepatah tersebut sudah tak berlaku lagi, sehingga muncullah pepatah baru yang menyebutkan bahwa jarimu adalah harimaumu.
Baca Juga: Hidup akan Berkah dan Bermanfaat, Coba Amalkan Doa Singkat yang Dibaca Rasulullah setiap Pagi
Menjaga lisan di zaman now juga berarti menjaga status dan komentar yang bijak di media sosial. Karena tidak sedikit persoalan hukum dan pertikaian disebabkan oleh status dan komentar di medsos.
Sehingga menjaga lisan merupakan kewajiban yang mesti dipelihara oleh seorang mukmin. Ia merupakan wasilah yang menyampaikan apa yang ada dalam hati kita. Jika lisan ini tidak dijaga, maka bisa jadi akan banyak orang yang tersakiti karena ucapan kita.
Imam al-Muhâsibi dalam kitabnya Risâlah al-Mustarsyidîn menjelaskan tentang apa yang wajib lisan jalankan :
Baca Juga: Supaya Dimudahkan Segala Urusan di Dunia, Aa Gym Sarankan Doa yang Dianjurkan Rasulullah Ini
وَفَرْضُ اللِّسَانِ الصِّدْقُ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَكَفِّ الْأَذَى فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ وَتَرْكُ التَّزَيُّدِ بِالْخَيْرِ وَالشَّرِّ
Artinya: Dan kewajiban lisan yaitu jujur dalam keadaan senang maupun marah, menahan dari menyakiti dalam keadaan sendirian maupun ramai, dan meninggalkan berlebihan dalam perkataan baik maupun buruk. (al-Hârits al-Muhasiby, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salam, halaman 116).