Paus Sebut Pembunuhan Petani di Nigeria sebagai 'Pembantaian Teroristik'

- 2 Desember 2020, 19:51 WIB
Dokumentasi--Paus Fransiskus memegang cabang palem ketika ia memimpin misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus tanpa partisipasi publik (jemaat) sebagai antisipasi penyebaran COVID-19, di Vatikan 5 April 2020.
Dokumentasi--Paus Fransiskus memegang cabang palem ketika ia memimpin misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus tanpa partisipasi publik (jemaat) sebagai antisipasi penyebaran COVID-19, di Vatikan 5 April 2020. / ANTARA FOTO/Alberto Pizzoli/Pool via REUTERS/aww./

WARTA PONTIANAK - Paus Fransiskus pada Rabu (2/12) mengutuk pembunuhan sejumlah petani dan penduduk desa di timur laut Nigeria oleh tersangka militan Islam sebagai "pembantaian teroristik" yang menyinggung nama Tuhan.

Paus Fransiskus berbicara tentang serangan pada Sabtu (28/11) lalu selama audiensi umum mingguannya, yang diadakan secara virtual dari perpustakaannya di Vatikan karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Hore, Besok Mahasiswa Kampus Islam Dapat Bantuan Kuota Internet

"Saya ingin menyampaikan doa saya untuk Nigeria, yang sayangnya sekali lagi telah berlumuran darah oleh pembantaian teroristik," kata Paus dilansir dari laman Antara, Rabu 2 Desember 2020.

Sekitar 30 pria dipenggal dalam serangan itu, yang dimulai pada Sabtu pagi di desa Zabarmari, dan PBB memperkirakan sedikitnya 110 orang tewas di seluruh wilayah pemerintah daerah Jere di Negara Bagian Borno.

"Semoga Tuhan menyambut mereka dalam kedamaian-Nya dan menghibur keluarga mereka, dan semoga Dia mengubah hati orang-orang yang melakukan kengerian seperti itu, yang sangat menyinggung nama-Nya," ujar Fransiskus.

Baca Juga: Warga yang Kepung Rumah Ibunda Mahfud MD Diajak Untuk Tabayun

Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Pembantaian semacam itu pernah dilakukan di masa lalu oleh Boko Haram atau Negara Islam Provinsi Afrika Barat yang keduanya aktif di daerah itu, di mana militan Islam telah menewaskan sedikitnya 30 ribu orang.***

Editor: Suryadi

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x