ASEAN Serukan Solusi Damai Untuk Krisis Kudeta Militer di Myanmar

- 3 Maret 2021, 21:05 WIB
Pengunjuk rasa melakukan aksi damai mengecam kudeta militer Myanmar di depan Kedutaan besar Myanmar, Jakarta, Jumat 5 Februari 2021.
Pengunjuk rasa melakukan aksi damai mengecam kudeta militer Myanmar di depan Kedutaan besar Myanmar, Jakarta, Jumat 5 Februari 2021. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj./

WARTA PONTIANAK - ASEAN menyerukan solusi damai untuk penyelesaian krisis politik di Myanmar, yang dipicu kudeta militer terhadap pemerintah sipil pada 1 Februari 2021.

“Kami mengimbau semua pihak terkait untuk mencari solusi damai, melalui dialog konstruktif dan rekonsiliasi untuk kepentingan masyarakat,” demikian pernyataan Ketua ASEAN mengenai pertemuan informal perhimpunan tersebut pada Selasa 2 Maret 2021, yang salah satunya membahas isu Myanmar, dilansir dari Antara, Rabu 3 Maret 2021.

Mengacu pada pernyataan, ASEAN menyatakan keprihatinan atas situasi di Myanmar dan meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan lebih lanjut.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar, Inggris Jatuhkan Sanksi Tambahan

ASEAN juga menyampaikan kesiapannya untuk membantu Myanmar secara positif, damai, dan konstruktif.

Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi, atas tuduhan kecurangan dalam pemilu November tahun lalu.

Suu Kyi dan sejumlah pimpinan partai pemenang, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), ditahan sampai saat ini.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Tak Henti Berdemonstrasi Akibat Kudeta Militer Myanmar

Kudeta itu telah memicu unjuk rasa oleh berbagai lapisan masyarakat di Myanmar, yang menentang kekuasaan militer dan menuntut pengembalian kekuasaan kepada pemerintah sipil.

Belakangan, unjuk rasa damai berubah menjadi kerusuhan karena penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan setempat.

Berdasarkan laporan Reuters, sedikitnya 21 pengunjuk rasa telah tewas sejak kerusuhan dimulai sebulan lalu, sedangkan pihak tentara mengatakan satu polisi tewas.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Akan Jatuhkan Sanksi Atas Kudeta Militer Myanmar

Negara tetangga Myanmar seperti Indonesia dan Singapura telah menyerukan penghentian kekerasan dan penyelesaian krisis melalui dialog, serta pembebasan para tahanan politik.

Namun, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menekankan bahwa “Pilihan ada di tangan masing-masing anggota ASEAN”.

It takes two to tango. Keinginan dan niat baik ASEAN untuk membantu tidak dapat dijalankan jika Myanmar tidak membuka pintu bagi ASEAN,” ujar Retno dalam pengarahan pers usai pertemuan para menlu ASEAN, yang juga dihadiri oleh menteri yang ditunjuk militer Myanmar Wunna Maung Lwin.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x