Kaum LGBT Batalkan Acara Pawai Pride usai Mengalami Kekerasan

- 5 Juli 2021, 21:48 WIB
Ilustrasi bendera LGBT
Ilustrasi bendera LGBT /PIXABAY

WARTA PONTIANAK - Para pegiat LGBTQ Georgia membatalkan acara Kebanggaan “March for Dignity” mereka di Tbilisi pada hari Senin setelah para pengunjuk rasa menyerbu dan menggeledah kantor mereka.

Kelompok Kebanggaan Tbilisi menuduh pemerintah gagal melindungi hak-hak dasar rakyat di tengah kerusuhan, di mana para juru kampanye dan jurnalis dilaporkan diserang

Tidak segera jelas berapa banyak orang yang terluka, atau sejauh mana.

Baca Juga: Ratusan Pemuda Keluar dari Gereja sebagai Bentuk Protes Larangan Pemberkatan Pasangan LGBT

Para pegiat memposting foto dan video di media sosial yang menunjukkan massa mendobrak masuk ke tempat Tbilisi Pride, dan merobek bendera Pride di depan kerumunan di luar gedung.

Aktivis telah meluncurkan lima hari perayaan Pride Kamis lalu, mengabaikan kritik dari gereja dan konservatif yang mengatakan acara itu tidak memiliki tempat di Georgia.

Sementara pihak berwenang telah berjanji untuk melindungi para pengunjuk rasa pada hari Senin, para pemimpin masyarakat terkemuka dan Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili telah berbicara menentang unjuk rasa tersebut.

Tbilisi Pride mengatakan tidak dapat melanjutkan pawai hari Senin di jalan-jalan yang penuh dengan penindas yang didukung oleh pemerintah, para pemimpin Gereja Ortodoks dan pasukan pro-Rusia anti-LGBTQ, memperingatkan untuk melakukannya akan mempertaruhkan nyawa orang.

Baca Juga: Gawat! Meski Dikecam Pernikahan Palsu, Kaum LGBT di Swiss Desak Legalkan Perkawinan Sesama Jenis

Beberapa jam sebelumnya, Garibashvili mengklaim mayoritas orang menentang pawai tersebut.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x