Migrasi iklim Diprediksi Meningkat di India di Tengah Cuaca Ekstrem

- 26 Oktober 2021, 11:54 WIB
 Ilustrasi Cuaca Ekstrem
Ilustrasi Cuaca Ekstrem /pixabay/ID 12019/

WARTA PONTIANAK - Meningkatnya kejadian cuaca ekstrem di India mulai dari kekeringan dan banjir hingga gelombang panas dan hujan es memicu migrasi iklim karena masyarakat termiskin di negara itu terpaksa meninggalkan rumah, tanah, dan mata pencaharian mereka.

Dalam survei terhadap lebih dari 1.000 rumah tangga di tiga negara bagian India yang diterbitkan pada hari Selasa, hampir 70 persen responden mengatakan mereka bermigrasi segera setelah bencana cuaca seperti itu terjadi, menurut International Institute for Environment and Development (IIED).

Migrasi musiman tinggi di antara orang-orang yang terkena dampak kekeringan dan banjir yang merusak tanaman, atau oleh angin topan yang menghambat penangkapan ikan, menurut penelitian tersebut, salah satu yang pertama mengukur dampak perubahan iklim terhadap migrasi di India.

Baca Juga: Negara Bagian Kerala di India Mulai Waspada Terhadap Serangan Virus Nipah

Banyak orang termiskin di India seperti petani kecil merasa lebih sulit untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh cuaca buruk karena negara itu bersiap untuk naiknya permukaan laut, lebih banyak gelombang panas, dan topan yang lebih ganas.

“Skala migrasi iklim mengejutkan,” kata Ritu Bharadwaj, peneliti senior di IIED dan salah satu penulis laporan tersebut. “Kita tidak bisa berpura-pura ini tidak terjadi.”

“Kekeringan, naiknya permukaan laut, dan banjir menambah tekanan ekstra pada orang-orang yang sudah berjuang untuk bertahan hidup, memaksa mereka meninggalkan rumah mereka untuk bertahan hidup.”

Indeks Risiko Iklim Global 2021, peringkat tahunan dari kelompok riset Germanwatch, menempatkan India di antara 10 negara teratas yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim.

Pada tahun 2020 saja, India mengalami serangan belalang terburuk dalam beberapa dekade, tiga topan, gelombang panas nasional dan banjir yang menewaskan ratusan orang dan memaksa ribuan lainnya untuk bermigrasi.

“Batas ketahanan masyarakat telah dilanggar oleh cuaca yang lebih sering dan intens,” kata Bharadwaj

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x