18 Orang Tewas, Badai Salju di AS Akibatkan Ratusan Ribu Rumah Tanpa Listrik : Ribuan Penerbangan Dibatalkan

- 25 Desember 2022, 15:44 WIB
Ilustrasi badai salju di AS sebabkan 18 orang tewas dan ratusan ribu rumah tanpa listrik
Ilustrasi badai salju di AS sebabkan 18 orang tewas dan ratusan ribu rumah tanpa listrik /Foto: Twitter/ @JalaliAd1/

WARTA PONTIANAK - Badai musim dingin yang ganas telah memutuskan aliran listrik ke ratusan ribu rumah dan bisnis di seluruh Amerika Serikat (AS) dan menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas akibat paparan dan kecelakaan mobil di jalan yang tertutup es.

Badai "bom topan", salah satu yang paling kuat dalam beberapa dekade, juga memaksa pembatalan jadwal lebih dari 3 ribu penerbangan di AS pada hari Sabtu 24 Desember 2022, dan membuat ribuan pelancong yang melakukan penerbangan di menit terakhir untuk Natal menjadi terlantar.

Badai saat ini telah berlangsung tiga hari berturut-turut, sebelumnya hampir tidak pernah terjadi dalam beberapa dekade. Badai tersebut membentang dari Great Lakes dekat Kanada ke Rio Grande di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. Suhu yang turun drastis membawa rekor Malam Natal terdingin ke beberapa bagian negara, termasuk di Washington, DC.

Baca Juga: Polisi Paris Pindahkan Kakek Pelaku Penembakan di Pusat Budaya ke Unit Psikiatri

Pasokan energi listrik di seluruh AS berada di bawah tekanan karena meningkatnya permintaan panas dan kerusakan terkait badai pada jalur transmisi.

Menurut situs pelacakan Poweroutage.us, setidaknya 300 ribu rumah dan bisnis tanpa listrik pada Sabtu 24 Desember 2022 malam waktu setempat, penurunan tajam itu terjadi dari 1,8 juta pelanggan yang tanpa listrik pada hari sebelumnya.

Namun banyak perusahaan listrik yang terus meminta masyarakat untuk menghemat energi dengan tidak menyalakan peralatan besar dan mematikan lampu yang tidak diperlukan.

Di seluruh negeri, para pejabat mengaitkan setidaknya 18 kematian akibat dampak badai, termasuk dua orang yang meninggal di rumah mereka di luar kota Buffalo di negara bagian New York ketika kru darurat tidak dapat menjangkau mereka di tengah kondisi badai salju yang bersejarah.

Eksekutif Kabupaten Erie Mark Poloncarz mengatakan orang ketiga juga tewas di Buffalo dan badai salju mungkin merupakan badai terburuk dalam sejarah komunitasnya.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x