Network
WARTA PONTIANAK – Ratusan warga Desa Nanga Kayan, Kabupaten Melawi tersenyum bahagia, lantara aliran listrik di desa tersebut telah menyala nonstop 24 jam.
"Selama bertahun-tahun, kami menikmati listrik yang hanya menyala di malam hari, dan akan mati jika pagi telah tiba," ungkap Martinus (46) tersenyum bahagia.
Menurutnya, dengan adanya listrik yang menyala selama 24 jam, banyak aktivitas usaha yang akan tumbuh. Sebab banyak usaha rumahan yang dapat dilakukan di siang hari, seperti usaha warung, pengolahan makanan, dan lain-lain.
Baca Juga: Toyota akan Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya di Indonesia
"Sudah lama saya mau membeli kulkas untuk membuat es batu. Selama ini hanya terkendala dengan keberadaan listrik yang menyala di malam hari. Kini saya menjadi lebih bersemangat lagi untuk membelinya, dan memulai usaha tersebut. Istri juga berencana ingin membuat usaha makanan ringan. Semoga menjadi berkah buat kami sekeluarga," tutur Martinus.
Sementara General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo melalui keterangan pers tertulis yang diterima Warta Pontianak, Rabu 25 November 2020 mengatakan, untuk mengubah pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam di Desa Nanga Kayan dan desa-desa disekitarnya, PLN Kalbar telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 23,027 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 16,517 kms, serta gardu distribusi sebanyak 10 buah dengan total kapasitas sebesar 310 kVA.
Baca Juga: PLN Kalbar Sambungkan Listrik Gratis ke 400 RTS di Kabupaten Landak
"Kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kelistrikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Apalagi, listrik tidak hanya memberikan penerangan tetapi juga memberikan kesempatan kepada warga Desa Nanga Kayan dan desa-desa lain disekitarnya, untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
