WARTA PONTIANAK – Puluhan kaal nelayan tradisional milik warga Desa Kuala Secapah, yang dihantam angin kencang disertai hujan saat melaut, menyisakan cerita pilu bagi Nafsiah, warga Jalan Sejati, RT 12 RW 06, Desa Kuala Secapah, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Minggu 29 November 2020.
Sejak pukul 09:30 WIB, Nafsiah sudah berada diujung pelabuhan regional Kuala Mempawah hanya untuk menanti kepulangan suami tercinta, setelah dikabarkan tenggelam di laut oleh nelayan yang lain.
Kepada Warta Pontianak, Nafsiah menceritakan, suaminya yang bernama Muhammad turun melaut bersama rekannya Herman pada Minggu 29 November 2020 sejak pukul 03:00 WIB.
Baca Juga: [WARTA TERKINI] Puluhan Kapal Nelayan Mempawah Dihantam Angin Kencang
"Suami saya pergi ke laut bersama temanya sejak subuh tadi, dan tak ada kecurigaan atas buruknya cuaca," ungkap Nafsiah.
Dengan raut wajah penuh kecemasan bercampur kesedihan, Nafsiah berharap suaminya bisa pulang dengan selamat.
“Semoga suami saya bisa pulang dalam keadaan selamat bersama rekannya," katanya sambila memanjatkan doa dengan meneteskan air mata.
Baca Juga: Ini Unggahan Pesan Haru untuk Nelayan dari Edhi Prabowo Sebelum Ditangkap KPK
Sementara di lokasi Pelabuhan Regional Kuala Mempawah, masih dipenuhi para warga dan anggota BPBD serta aparat TNI dan Polri yang masih terus mencari informasi terkait nelayan yang tenggelam. ***