Tak Hanya Dicekoki Ineks, SY Anak Dibawah Umur Yang Diperkosa Juga Dipaksa Gunakan Sabu

- 24 Februari 2021, 18:51 WIB
ILUSTRASI perkosaan.*
ILUSTRASI perkosaan.* /DOK. PIKIRAN-RAKYAT.COM/

WARTA PONTIANAK - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak daerah (KPPAD) Kalbar membeberkan kronologis terjadinya pemerkosaan yang melibatkan anak dibawah umur berinsial SY.

Aduan laporan tersebut didapat saat Satpol PP bersama TNI, dan KPPAD Kalbar saat melakukan razia gabungan di sejumlah hotel dan kosan dengan menjaring 10 anak di bawah umur pada Selasa, 23 Februari 2021, dini hari.

Dari keterangan anak yang sebelumnya terjaring razia ini, ada 2 orang lagi yang merupakan rekannya masih ada di dalam hotel dengan keadaan mabuk dan dibawah pengaruh narkoba. Bahkan dari keterangan rekannya tersebut, anak yang tertinggal di hotel tersebut mendapatkan tindakan asusila di bawah pengaruh narkoba hingga tak sadarkan diri.

Baca Juga: Bejad!! Dicekoki Ineks, Seorang Gadis Diperkosa di Hotel Pontianak

“Informasi bahwa sebelumnya ada lima anak perempuan diduga dibawah umur dengan satu orang laki-laki di salah satu hotel berada di kawasan Pontianak Kota. Setelah mendapat keterangan ternyata ada dua anak lagi, satu sudah kategori dewasa karena sudah 19 tahun, yang satu 16 tahun. Terjadi tindakan asusila yaitu anak ini dicekoki ineks sebanyak 2 kali,”ujar Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati, saat diwawancarai awak media pada Rabu, 24 Februari 2021.

Tidak hanya itu, dalam waktu satu jam, korban ini diduga kembali dipaksa oleh pria tersebut untuk menghisap sabu sebanyak 1 gram yang dihisap korban selama lima kali isapan.

Baca Juga: Dicekoki Narkoba Jenis Ineks Sebelum Diperkosa, Polisi: Korban Masih Fly, Akan Kita Visum!

“Akibat dampak narkoba tersebut, korban mengalami halusinasi yang sangat tinggi, dan setelah kami meminta keterangan dari korban, korban ini dibawa oleh seseorang ke salah satu hotel di Pontianak Selatan, korban dibawa ke kamar mandi lalu diraba, dan sempat mendapatkan perlakuan yang diduga ada unsur kejahatan seksual,” tambahnya.

Akibat peristiwa dugaan pemerkosaan ini korban masih dalam keadaan takut, dan tidak bisa diajak bicara

“Saat diajak berbicara rada tidak teratur, matanya nanar, dan ketakutan. Awalnya anaknya tidak ngaku, lalu setelah temannya menjelaskan anak tersebut mau berbicara,” tutupnya.***

 

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x