Muak jadi korban banjir, Warga Lapor ke Polres Kayong Utara

- 30 Agustus 2021, 14:27 WIB
Adi, warga Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton yang menjadi korban banjir
Adi, warga Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton yang menjadi korban banjir /Julizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Lelah menunggu solusi dari pemerintah, Adi, warga Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton, yang merupakan salah seorang masyarakat yang terdampak banjir dari dugaan salah perencanaan Proyek irigasi, mengancam akan melapor ke Polisi hari ini, Senin 30 Agustus 2021.

Menurut Adi, Warga sekitar Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara kembali merasakan dampak banjir.

Banjir ini diakui warga Dusun Tanjung Belimbing disebabkan dugaan pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi yang dikerjakan tahun 2020 lalu oleh dinas PUPR Kayong Utara, bidang pengairan.

"Dulu kalau sudah pintu bendungan dibuka tidak pernah banjir seperti ini. Padahal hujan lebat itu cuma 2 jam. Mulai dari pukul 8 hingga pukul 10 malam, tapi air sudah naik cepat," ungkap Adi saat ditemui di kediamannya di Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, Senin 30 Agustus 2021.

Baca Juga: Desa di Kecamatan Bika Masih Terendam Banjir

Bahkan diakui Adi, dalam 1 tahun ini sudah 5 kali air naik sampai ke dalam rumah. Yang terbaru, pada Minggu 29 Agustus 2021 malam, saat itu air naik sampai ke lutut orang dewasa.

Tak mampu menjadi korban banjir, Adi akan melaporkan musibah tersebut ke Polres Kayong Utara untuk meminta solusi terkait pekerjaan saluran air yang berada tepat di belakang rumahnya.

"Saya akan lapor ke Polres, karena kemarin sudah ditinjau orang dinas untuk di carikan solusinya tapi sampai sekarang tidak ada solusinya, kami disekitar saluran air menjadi korban," tegasnya.

Baca Juga: 747 Rumah Warga di Kapuas Hulu Terendam Banjir 

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x