Piring Pelepah Pinang, Menjaga Bumi Mulai Dari Alat Konsumsi

- 3 Maret 2022, 16:22 WIB
Piring pelepah pinang
Piring pelepah pinang /Reza/Gemawan

WARTA PONTIANAK - Siapa sangka tumpukan limbah organik pelepah pinang dapat disulap menjadi produk baru bernilai ekonomi dan berdampak ekologis? Produk itu adalah piring alami dari pelepah pinang yang berasal dari Desa Punggur Besar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Di sini, para perempuan petani pergi ke kebun mengumpulkan pelepah-pelepah pinang yang sudah mulai merebah. Yang sudah jatuh ke tanah pun tak luput dari genggaman mereka. Ditemani anak-anak mereka yang berlari menikmati rimbunan dedaunan teduh, satu per satu pelepah pinang dikumpulkan. 

Areca catechu, nama latin pinang, memiliki berbagai manfaat bagi manusia. Berikut adalah beberapa manfaat pinang bagi manusia dari sisi ekologi, sosial-budaya, dan ekonomi: pertama, dari sisi ekologi. Pinang memang dikenal sebagai tanaman obat dan kerap mengisi tradisi masyarakat di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat, sejak masa silam.

Baca Juga: Perempuan Harus Dilibatkan Dalam Pengelolaan Hutan Desa

Secara ekologis, warga menggunakan pohon pinang sebagai penyangga tanah dan benteng alami. Karakter akarnya yang kokoh mampu mencegah tanah dari longsor dan menahan abrasi. Kedua, Dari sisi sosial-budaya, buah pinang yang dikonsumsi bersama daun sirih melengkapi tradisi nyirih. Dalam pernikahan, buah pinang juga digunakan sebagai penyempurna prosesi adat-istiadat.

Bahkan, kata meminang merupakan serapan dari bahasa Melayu, pinang (Indonesia, 2019). Batang pinang yang kokoh lazim dijadikan warga sebagai tiang tarup pada berbagai aktivitas. Daunnya yang rapat digunakan masyarakat sebagai bahan baku atap rumah sejak kurun waktu yang lampau. 

Baca Juga: BPBD Pontianak Imbau Warga Waspadai Datangnya Bencana, Haryadi: Kita Siap 24 Jam Melindungi Warga

Ketiga, dimensi ekonomi, permintaan pinang yang semakin meningkat dari luar negeri – karena diminati pasar raksasa seperti Cina, Arab Saudi, India, Pakistan, Iran, Bangladesh, juga Thailand, menggugah para petani pinang mengembangkan pinang sebagai komoditas unggulan. Satu hal lain, bercocok tanam pinang bahkan lebih menguntungkan dari sawit. Dengan harga jual pinang kering yang saat ini berada di kisaran Rp18.000 s.d. Rp23.000 per kilogram, pendapatan ekonomi para petani tak ayal bertambah. 

Bahan dasar piring pelepah pinang
Bahan dasar piring pelepah pinang Gemawan

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x