WARTA PONTIANAK – Meski tahun ini Festival Meriam Karbit tidak digelar, namun suasana malam Idul Fitri 1443 Hijriyah di Kota Pontianak tetap semarak dengan dentuman meriam karbit dari sisi selatan dan timur sepanjang tepian Sungai Kapuas.
Antusias masyarakat untuk memainkan atau sekadar menyaksikan permainan tradisional ini terlihat dari ramainya pengunjung di beberapa titik lokasi permainan di tepian Sungai Kapuas, baik di Pontianak Selatan maupun Timur.
Suara dentuman yang menggelegar seakan memacu adrenalin ketika menyulut permainan yang terbuat dari kayu berbahan bakar karbit itu.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bersama Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Andi Herindra dan Dandim 1207/Pontianak, Kolonel Arh Hendra Roza ikut menyulut meriam karbit yang ada di Gang Kuantan Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan. Dentuman menggelegar kala meriam karbit disulut secara bergantian.
Edi menerangkan, dari pantauannya, setidaknya lebih dari 20 titik lokasi yang memainkan meriam karbit. Masyarakat masih sangat antusias pada permainan tradisional yang dimainkan setiap malam lebaran di tepian Sungai Kapuas.
"Masyarakat masih sangat antusias karena merupakan budaya kearifan lokal Kota Pontianak. Walaupun tanpa festival, tetapi permainan meriam karbit cukup meriah pada malam ini," ujarnya usai menyulut satu di antara lima meriam karbit yang disediakan panitia, Minggu 1 Mei 2022.
Baca Juga: Kelompok Meriam Karbit di Pontianak Terkendala Dana Dan Bahan Baku
Memang, lanjut dia, festival meriam karbit tahun ini tidak bisa digelar. Tetapi tahun depan festival itu direncanakan akan kembali digelar dengan lebih semarak. Sebagai upaya pelestarian budaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok meriam karbit.
"Setiap digelar festival, kita berikan uang pembinaan bagi peserta festival," ungkapnya.