Dukung Larangan Ekspor CPO Dicabut, Kader Gerindra Kalbar : Awasi Perusahaan yang Memainkan DMO

- 23 Mei 2022, 21:58 WIB
Sekretaris OKK DPD Gerindra Kalbar Akhmad Fauzi Faiz, SH, M.Pd
Sekretaris OKK DPD Gerindra Kalbar Akhmad Fauzi Faiz, SH, M.Pd /Dody Luber /Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Kebijakan pemerintah yang mencabut aturan larangan ekspor CPO disambut baik oleh sejumlah kader Partai Gerindra di Kalimantan Barat (Kalbar). Apalagi, kebijakan yang dinilai memihak kepada petani sawit tersebut juga didukung penuh oleh DPP Partai Gerindra.

Sekretaris OKK DPD Gerindra Kalbar Akhmad Fauzi Faiz, SH, M.Pd menyebut kebijakan yang mencabut larangan ekspor CPO itu menguntungkan petani. Karena selama ini petani sudah merasa dirugikan, dan harga Tandan Buah Segar (TBS) petani anjlok karena larangan ekspor sawit itu.

Kalau pengusaha sih tidak masalah. Yang jelas pengusaha sebelumnya sudah banyak mendapatkan keuntungan dari petani.

Baca Juga: Pertemuan Perusahaan dan Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan dan Warga Berakhir Sepakat, Ini Hasilnya

"Kalau tidak salah, dengan adanya larangan kebijakan ekspor sawit itu harga TBS anjlok menjadi kurang lebih seribu per kilogram. Namun, dengan dicabutnya kebijakan ini sudah mulai naik menyentuh harga kurang lebih Rp3 ribu per kilogram," ujarnya.

Dengan dicabutnya kebijakan larangan ekspor sawit itu, diyakininya ke depan akan dapat meningkatkan perekonomian petani sawit, khususnya petani sawit mandiri.

"Mudah-mudahan ke depan perkenomian petani sawit akan meningkat," ujar Fauzi.

Selain itu, Fauzi menegaskan agar penegakan hukum tetap dilakukan untuk oknum-oknum yang memainkan Domestic Market Obligation (DMO). Karena di dalam DMO itu mewajibkan produsen minyak sawit untuk memenuhi pasokan dalam negeri sebesar 30 persen dari total produksinya.

Baca Juga: Dua Warga Mukok Dibekuk Polisi, Terkait Kepemilikan Narkotika Jenis Sabu

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x