Kementerian Agama Pontianak Hadirkan Mantan Teroris di FGD, Simak Penjelasannya

- 16 Juli 2022, 06:30 WIB
Kementerian Agama Pontianak Hadirkan Mantan Teroris di FGD
Kementerian Agama Pontianak Hadirkan Mantan Teroris di FGD /Barlian/

“Kita harus belajar dari sumber yang benar. Jangan hanya satu pintu. Dulu saya juga menganggap pancasila itu bertentangan dengan quran dan sunnah. Tapi hari ini saya mengatakan pancasila sudah sesuai dengan  quran dan sunnah,” katanya.    

Namun Rosnazizi  tetap berpesan agar umat beragama tidak mudah menilai secara negatif umat beragama lainnya dari sisi penampilan. 

“Belum tentu penampilan berciri kaum radikal itu, faktanya radikal, bisa sebaliknya. Yang harus diperhatikan, akhlak kita dalam kehidupan bermasyarakat,” tuturnya.   

Kakanwi Kemenag Kalbar, Drs. Syahrul Yadi, M.SI menyatakan, hadirnya Ken Setiawan dan Rosnazizi diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman kepada masyarakat khususnya peserta FGD tentang paham radikal dan moderasi beragama yang menjadi prioritas program nasional. 

Baca Juga: Kerap Sebarkan Propaganda ISIS di Medsos, Lima Teroris Dibekuk Densus 88

Menurut Syahrul, potensi persatuan dan perpecahan di Indonesia , Kalbar khususnya sangat kental, maka harus kembali pada kebhinekaan tunggal ika.       

“Orang beragama rentan dan sangat mudah tersinggung jika bicara soal agama. Kencang bahkan tidak dipikirkan dari sisi budaya, bahkan nyawa  pun siap untuk dikorbankan. Ada kekuatan kiri dan kanan, maka kita harus menguatkan kekuatan tengah, yaitu bermoderasi agama,” jelas Syahrul Yadi.     

FGD itu sendiri mengusung tema “Moderasi Beragama dan Pluralisme: Sebuah Alternatif dan Solusi Problem Kebangsaan”. Hadir sebagai peserta dalam kegiatan itu sebanyak 300 orang. Terdiri dari pengelola  pondok pesantren,  pengurus masjid, penyuluh lintas agama se Kota Pontianak, dan Paguyuban Merah Putih Kota Pontianak.

Selain mantan aktivis radikalisme, mantan teroris, Drs. H. Syharul Yadi  M.Si  juga turut menjadi pembicara.  

FGD ini sebagai sarana penyampaian konsep penguatan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama sebagai upaya pencegahan radikalisme guna mendukung semangat toleransi dan kerukunan beragama di Kota Pontianak.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x