Pementasan Puteri Cahaya di Taman Budaya Kalbar, Bukti Teater Mendu Masih Tetap Eksis

- 20 Juli 2022, 16:14 WIB
Tangkapan Layar pementarasa Putri Cahaya karya Jerie Anwar
Tangkapan Layar pementarasa Putri Cahaya karya Jerie Anwar /Tangkapan Layar/

WARTA PONTIANAK – Teater Mendu Pontianak kembali mementaskan lakonnya melalui naskah Putri Cahaya karya Jerie Anwar dengan sutradara Evi Yulianti alias Uli Topeng di Taman Budaya Kalbar, Pontianak, 29-30 Juli 2022 mendatang.

Menurut Jerie Anwar, yang juga tokoh Mendu sejak berdiri tahun 1979, pementasan ini merupakan upaya untuk tetap melestarikan dan mengembangkan keberadaan teater Mendu, khususnya di Kalimantan Barat, sekaligus regenerasi pelakunya.

“Di tengah zaman milenial ini, Mendu sebagai teater tradisional tetap kita upayakan eksis tak lekang di makan zaman. Karenanya, setiap pementasan Mendu kita selalu berusaha melibatkan aktor lintas generasi, yang tua berkolaborasi dengan yang muda, agar Teater Mendu tidak kehilangan rohnya sekaligus menyiapkan generasi penerusnya,” ujar Jerie Anwar dalam keteranag tertulis yang diterima pada Rabu 20 Juli 2022.

Kali ini Teater Mendu menghadirkan aktor seperti Kamil Ibrahim (Khadam), Pradono (Ahli Nujum), Yuniarsih PJI (Permaisuri), Budi Kk (Raja), Solihin (Perdana Menteri), BebenMC (Panglima Boga) berkolaborasi dengan Nadila Husein (Tuan Putri), Gusti Fajar (Datok Penasihat), Pontigile (Mak Dayang), Surya Ramdhani (Jaya Prana), Zakaria (Hulubalang), dan Muhammad Rizqi Meshoria (Hulubalang) serta diperkuat dengan para pemusik dan penari dari Sanggar Andari Pontianak, termasuk penari awal Mendu seperti Kusmindari Triwati dan Sri Surikanti.

Sementara itu, Kusmindari Triwati, Ketua Teater Mendu Pontianak sekaligus Pemimpin Produksi, menjelaskan, pementasan ini dibagi dua segmen penonton.

Malam pertama tiketnya sudah sold out, khusus untuk penonton dari pihak pemain dan tim produksi serta beberapa pejabat dan tokoh masyarakat. Sedangkan malam kedua baru dengan tiket untuk umum.

Baca Juga: Hindari Sandiwara Apa Pun dan Bicara dengan Bijak, Ramalan Asmara Zodiak Cancer Senin 23 Mei 2022 Malam

“Saat ini, kita telah kehilangan banyak tokoh Teater Mendu Pontianak. Tinggal beberapa yang bisa disebut sebagai orang tua kita yang masih eksis, di antaranya Jerie Anwar, Burhan HG, Kamil Ibrahim, Syarifah Sylviana Almuthahar, Syarifah Marlyna Almuthahar, Sri Surikanti, Ardiansyah Ibrahim, dan lain-lain. Karenanya, pada malam pertama kita akan melaksanakan seremonial untuk mengenang para tokoh Teater Mendu Pontianak, di antaranya A.A. Kamaruddin, BA, A. Muin Ikram, Sataruddin Ramli, Yusuf ABA, Matsye Yacoub, Victor Hermanto, Latif Simanjuntak, Herman AR, Benny Hasan, Husni Asra, Syarif Ibrahim, Musa Saleh, dan lain-lain,” jelas Kusmindari Triwati.

Sedangkan sutradara, Uli Topeng menuturkan, Putri Cahaya bercerita tentang keadaan Kerajaan Bukit Semenanjung yang tengah chaos dilanda bencana. Terjadi intrik di antara pejabat tinggi istana. Maka timbul silang sengketa di antara mereka hingga akhirnya mengakibatkan Sri Baginda Raja terbunuh.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x