Tolak Ajaran Khilafatul Muslimin, 4 Warga Singkawang Bacakan Ikrar Setia NKRI dan Pancasila

- 21 Juli 2022, 21:25 WIB
Empat orang jamaah Khilafatul Muslimin bersama Forkopimda Kota Singkawang foto bersama usai FGD cinta NKRI dan Pancasila
Empat orang jamaah Khilafatul Muslimin bersama Forkopimda Kota Singkawang foto bersama usai FGD cinta NKRI dan Pancasila /Humas Pemkot/

Baca Juga: Pancasila, Mempersatukan Bangsa dan Negara Serta Bangkit Bersama Bangun Peradaban Dunia

Pelaksanaan pembacaan ikrar juga dikemas dengan Focus Group Discussion (FGD) yang difasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Singkawang di Hotel Dangau Singkawang pada Kamis 21 Juli 2022.

FGD ini bertema: Membumikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan beragama menuju demokrasi yang berwibawa. Turut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Singkawang.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie diwawancarai usai mengikuti FGD ini mengatakan, dalam kondisi apapun rakyat Indonesia harus menjaga persatuan dan kesatuan negara ini demi keutuhan NKRI.

“Dan, tanpa Pancasila, kita akan sulit mempersatukan bangsa ini. Maka harapan saya, dengan membumikan Pancasila di seluruh pelosok tanah air ini, Indonesia akan menjadi negara yang jaya sesuai cita-cita Bung Karno,” ucap Tjhai Chui Mie.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tetapkan Seorang Anggota Pemuda Pancasila sebagai Tersangka Kasus Penganiayaan Polisi

Untuk diketahui, Khilafatul Muslimin adalah sebuah organisasi keagamaan Indonesia yang mengusung ideologi khilafah. Organisasi ini awalnya berdiri pada tahun 1977 dan didirikan oleh Abdul Qadir Baraja.

Dalam pembentukannya, organisasi ini berpusat di Lampung. Berbagai gerakan juga sudah dilakukan oleh golongan ini, mengingat strukturnya yang bertumpu pada Khalifah Pusat dan erat dengan kegiatan keislaman.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak gerakan yang dilakukan atau didukung oleh Khilafah Muslimin ini yang dianggap menyeleweng dari kaidah agama Islam yang sebenarnya.

Sebut saja seperti keterlibatan sang pemimpin, Abdul Qadir Baraja dalam kasus terorisme pada tahun 1985 membuat masyarakat curiga akan kegiatan organisasi ini.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x