WARTA PONTIANAK - Masuknya hewan ternak babi antar pulau ke Kalbar menuai sorotan publik. Pasalnya dari informasi yang beredar, masuknya hewan ternak babi tidak melewati pelabuhan-pelabuhan yang ada di Kalbar, akan tetapi ternak babi tersebut dibawa masuk melalui jalur darat dari pulau Jawa/Bali dengan truk melalui Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sehingga, hal ini pun menyebabkan sulitnya untuk melakukan pengawasan ketat guna memeriksa kesehatan hewan ternak babi, dan berdampak dengan tidak terkendalinya penyebaran wabah virus flu babi yang hingga saat ini belum ada vaksin dan obatnya.
Baca Juga: Mak Ganjar Kalbar Ajak Para Ibu Budidayakan Tomat: Sulap Pekarangan Rumah jadi Kebun Minimalis
Pengamat kebijakan publik Herman Hofi Munawar menyebut, ternak babi yang didatangkan melalui jalur laut, khususnya lewat pelabuhan di Kalbar, kesehatannya akan sangat mudah diawasi oleh pihak berwenang.
"Memudahkan kegiatan pengecekan, sterilisasi armada pengangkut sebelum dibawa ke tempat tujuan," ujarnya, Jumat 19 Mei 2023.
Sebaliknya, ketika didatangkan lewat jalur darat tentunya tidak akan terawasi dan terkendali dengan baik. Ia mengatakan, sehingga hal itu dapat memicu penyebaran virus flu babi yang saat ini sedang melanda wilayah Kalbar dan menjadi sorotan dunia.
Baca Juga: Tinjau Pembangunan JSSB, Sutarmidji harap Presiden RI Dapat Meresmikannya
"Virus flu babi ini berdampak terhadap kesehatan hewan-hewan ternak serta mengancam keberlangsungan peternakan lokal," ujarnya.