Maraknya Game Online Bawa Pengaruh Negatif bagi Generasi Muda di Ketapang

- 22 Oktober 2020, 23:20 WIB
Ilustrasi anak bermain game online
Ilustrasi anak bermain game online /pexels/WARTA PONTIANAK

 

WARTA PONTIANAK - Jelang sumpah pemuda 28 Oktober 2020 nanti, kondisi generasi muda di Indonesia kian memperihatinkan. Pengaruh budaya luar, modernisasi teknologi yang sedikit banyak memiliki nilai negatif, jika tidak di imbangi dengan pendidikan formal serta informal dari masing-masing orang tua.

Di Kabupaten Ketapang sendiri, sebagian besar kaum muda kerap terlihat memenuhi cafe wifi untuk bermain game online, yang bertolak belakang dengan rumah ibadah, yang terbilang cukup jarang di datangi kalangan remaja untuk berkumpul mengikuti kegiatan keagamaan.

Abdul , salah satu wartawan media online yang berdomisili di Ketapang mengatakan, fenomena ini memang terjadi tidak hanya di Kabupaten Ketapang, melainkan hampir di seluruh dunia, karena perkembangan zaman dan kurangnya ketegasan orang tua untuk mengarahkan anak-anak ke rumah ibadah, perpustakaan daerah, atau mengikuti kesibukan lain seperti sanggar seni dan olah raga.

"Saya melihat hal ini bukan hanya di Ketapang ya, namun juga banyak terjadi di daerah lain, dalam kerangka perkembangan zaman, di sisi lain juga karena banyak orang tua saat ini tidak seperti zaman dulu, yang tegas kepada anak dalam urusan agama, dan bahkan menyuruh anak-anak untuk mengikuti kesibukan lain seperti bela diri, sanggar seni, maupun cabang olah raga tertentu," ujarnya, Kamis 22 Oktober 2020.

Ia juga menambahkan, tak hanya berisikan game online, ada juga nilai positif dari perkembangan teknologi, seperti memudahkan anak-anak dalam mencari informasi, khususnya dalam pengerjaan tugas sekolah.

"Kalau handphone sendiri kan banyak isinya, tak hanya game on line, mereka juga bisa mencari tugas sekolah di situ, bisa menambah wawasan, dan yang terpenting tetap dalam pengawasan orang tua," ujarnya.

Kapolres Ketapang AKBP Wuryantono menjelaskan, bahwa yang di khawatirkan adalah serangan narkoba dan nilai-nilai kebangsaan di dalam diri generasi muda saat ini, selain maraknya game online yang memang banyak menyita waktu anak-anak, sebagai generasi bangsa.

"Game online sendiri memang betul banyak di gemari anak zaman sekarang, ketimbang harus mengikuti kegiatan keagamaan atau yang lain, tapi yang lebih berbahaya adalah masuknya narkoba dan faham-faham radikal, yang dapat berujung pada terkikisnya nilai-nilai kecintaan terhadap bangsa di hati anak-anak muda," ujarnya.

Orang nomor satu di Mapolres Ketapang ini berharap, agar semua orang tua dapat kembali menegaskan akan pentingnya membangun katakter anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, dengan mengarahkan anak-anak dalam kegiatan prestasi, seperti sains, seni dan olah raga, atau kegiatan keagamaan yang dapat membangun akhlak serta perilaku yang baik.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x