Bantah Pernyataan Polisi, Mahasiswa: Dua Dirawat di Rumah Sakit, Aneh Kalau Tak Dipukul

- 29 Oktober 2020, 23:14 WIB
Foto: Aksi Demonstrasi mahasiswa Kalbar pada Rabu 28 Oktober 2020 di bundaran Digulis
Foto: Aksi Demonstrasi mahasiswa Kalbar pada Rabu 28 Oktober 2020 di bundaran Digulis /M. Luthfi/

WARTA PONTIANAK - Pasca aksi demo lanjutan tolak undang-undang Omnibus Law di Digulis Untan Pontianak pada Rabu 28 Oktober 2020 kemarin, dua orang mahasiswa Fisip Untan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak.

Keterangan ini disampaikan oleh Plt. Presiden Mahasiswa BEM Fisip Untan, Muhammad Budi Alfarizi sekaligus membantah pernyataan Polda Kalbar yang menyatakan tidak ada pemukulan terhadap mahasiswa dalam pengamanan aksi tersebut.

"Sangat aneh bila dikatakan tidak ada pemukulan. Padahal dua orang ini sebelum ditarik pihak kepolisian dari lapangan dalam kondisi baik-baik saja. Tapi setelah ditangkap mereka harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit," tegasnya, Kamis, 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Bantah Keterangan Polisi, Winda Mengaku tidak Pernah Sakit Typus

Budi menyayangkan keterangan pihak Polda Kalbar yang menyatakan pihak kepolisian tidak ada melakukan pemukulan pada massa aksi.

Tak hanya itu, kata Budi dalam aksi tersebut ada lima mahasiswa Fisip Untan yang sempat ditahan pihak kepolisian, meskipun sudah dilepaskan.

Baca Juga: Dianiaya Akibat Hina Agama Hindu, Anggota DPD Lapor ke Polda Bali

Pihaknya juga menyesalkan pihak kepolisian yang sempat melepas atribut atau slayer sebagai tanda pengenal yang digunakan mahasiswa.

"Padahal slayer kebanggaan Fisip yang diikat di lengan kiri dijadikan tanda pengenal," katanya.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x