Usai Setubuhi Keponakannya, MA Ancam Bunuh Jika Korban Melapor

- 30 Oktober 2020, 19:50 WIB
PENDAMPINGAN. Dede Dharma, tenaga Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Kab Sanggau sedang mendampingi kedua korban
PENDAMPINGAN. Dede Dharma, tenaga Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Kab Sanggau sedang mendampingi kedua korban /Istimewa/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK – YL, anak di bawah umur asal Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau yang disetubuhi MA, mengaku sempat diancam pelaku. “Saya diancam kalau saya bercerita ke orang lain, ayah saya dibunuh dan keluarga saya dihancurkan,” kata YL dalam rekaman video yang diterima Warta Pontianak pada Jumat 30 Oktober 2020.

Perempuan 17 tahun ini merupakan korban persetubuhan atau pencabulan dari MA, tak lain adalah pamannya sendiri. Ia disetubuhi MA pada Rabu 22 Januari 2020, sekitar pukul 13.00 Wib.

Kala itu, YL diajak bibinya mencari sayur di perkebunan sawit. “Belum sempat saya menjawab, bibi saya bilang nggak usah. Setelah bibi berangkat mencari sayur, saya pun masuk ke kamar,” kisah YL.

Baca Juga: Bejat, MA Cabuli Anak Tiri dan Keponakannya

Saat itulah MA memanfaatkan kesempatan. Ia mengetuk pintu kamar YL. “Lalu saya buka pintu kamar. Paman saya langsung mendorong saya, sampai saya terjatuh dan bawah pinggang saya sakit. Saat itulah dia langsung, langsung mencabuli saya,” cerita YL.

Selain itu, YL juga kerap dihubungi setelah kejadian pada Januari tersebut. Bahkan MA sempat bilang mau ke rumah YL, tapi masuk lewat pintu dapur. Karena resah terus-terusan dihubungi, YL melaporkan ke ayahnya yang saat itu bekerja di Kabupaten Ketapang. Dari sinilah kasus pencabulan itu terungkap. Ia pun mengadu ke ayahnya.

Namun, YL tidak mengadu soal persetubuhan itu. Dia hanya mengadu mengenai percakapan MA yang mau ke rumahnya lewat pintu belakang. “Chat di WhatsApp-nya begini. Boleh tidak aku masuk jauh malam ke rumah kamu lewat pintu belakang? Jangan dikunci ya pintu belakang. Kan itu tidak masuk akal, pintu depan kan ada. Apalagi anak saya ini tinggal sendiri,” kesal NM saat bercerita ke Warta Pontianak, Kamis 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Kronologis Kasus Pencabulan Dua Anak di Sanggau, Terungkap dari Percakapan WA

Mendapat aduan tersebut, lelaki kelahiran 1964 ini pun berang. Ia segera pulang ke Sanggau dari tempat kerjanya di Kendawangan, Ketapang. Setibanya di Sanggau, YL hanya mengadu soal percakapan itu. “Tak ada cerita kalau anak saya ini digitukan,” jelas NM.

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x