Sebatangkara Tinggal di Gubuk Reyot, Mak Pek Luput dari Bantuan Pemerintah

- 30 Oktober 2020, 21:13 WIB
SEBATANGKARA - Rafe'ah sebatangkara tinggal di gubuk reyot tak jauh dari Kantor Bupati Mempawah.
SEBATANGKARA - Rafe'ah sebatangkara tinggal di gubuk reyot tak jauh dari Kantor Bupati Mempawah. /WARTA PONTIANAK/HAMZAH

WARTA PONTIANAK - Kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid  -19 dirasakan seluruh masyarakat, tak terkecuali juga dialami oleh seorang wanita tua yang tinggal di RT 06/RW 03, Kelurahan Tengah Kecamatan, Mempawah Hilir, tak jauh dari Kantor Bupati Mempawah.

Dia adalah Rafe'ah (63). Dirinya mesti bertahan hidup digubuk reyot yang berukuran 3x4 meter, dan itupun menumpang di atas tanah milik warga sekitar.

Saat Warta Pontianak berkunjung  ke kediamannya,  Rafe'ah yang diketahui hidup sebatangkara ini, terlihat sedang duduk di tangga rumah yang bertopangkan ember bekas kaleng cat, Jumat 30 Oktober 2020.

Kepada awak media, dirinya menceritakan sudah belasan tahun tinggal di gubuk berdindingkan papan yang semakin rapuh dan reyot tersebut.

Diketahui, selama ini Mak Pek sapaan akrabnya bertahan hidup dengan belas kasihan tetangga, bahkan untuk keseharianya seperti mandi mencuci dan buang air harus menumpang di rumah warga lainya.

"Saya setiap hari hanya makan ikan asin, kalau ade tetangga yang ngasik laok ikan barulah saye merase makan nyaman," lirihnya.

Baca Juga: Usai Setubuhi Keponakannya, MA Ancam Bunuh Jika Korban Melapor

Mak Pek yang kini sudah tak bekerja, setelah matanya mengalami gangguan penglihatan hanya bisa berharap dari belas kasihan tetangganya.

Walaupun di dinding rumahnya tertempel stiker bantuan PKH  yang bertuliskan 'Keluarga Miskin', ia mengaku sama sekali belum pernah mendapatkan bantuan sembako dari program pemerintah tersebut.

Halaman:

Editor: Suryadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x