Kecam Kehadiran Tentara AS di Suriah, Iran: Semua Pasukan Asing harus Pergi!

- 26 November 2020, 14:51 WIB
Ilustrasi tentara Amerika Serikat
Ilustrasi tentara Amerika Serikat //Pexels/Konrad Ciezki/

WARTA PONTIANAK - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemerintahnya akan menarik tentara dari Suriah pada Oktober 2019 lalu.

Namun, upaya itu ditunda dan menyebutkan kontingen 'kecil' AS akan tetap tinggal untuk menjaga minyak Suriah agar tidak disita oleh Daesh (ISIS/ISIL/Islamic State).

Duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Majid Takht-Rancachi kemudian mengecam dengan menyerukan penarikan penuh pasukan AS dari Suriah.

"Semua pasukan asing yang kehadirannya tidak diizinkan oleh pemerintah Suriah harus meninggalkan Suriah", kata diplomat itu pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Rabu, 24 November 2020.

Baca Juga: AS dan Israel Berencana 'Diam-diam Serang' Iran

Majid mempertanyakan peran pasukan Amerika saat ini di Suriah. Dia juga bersikeras bahwa alih-alih memerangi terorisme, tentara AS terus mendukung kelompok teroris yang ditunjuk PBB seperti Front al-Nusra serta menjarah minyak dan kekayaan rakyat Suriah.

Menteri Luar Negeri Iran, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Iran Kecam Kehadiran Tentara AS di Suriah: Semua Pasukan Asing Harus Pergi" Mohammad Javad Zarif sebelumnya mencatat bahwa pihaknya akan bekerja untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Suriah di tengah langkah-langkah pembatasan Washington di bawah Undang-Undang Caesar AS.

UU itu menetapkan sanksi hampir semua kegiatan ekonomi dan perdagangan Suriah, serta pejabat pemerintah.

Sementara itu, Jim Jeffrey selaku perwakilan khusus AS di Suriah mengatakan tidak ada penarikan tentara dari Suriah.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x