Pemerintah Cegah Penambahan Kasus Covid-19 di Libur Panjang

- 28 November 2020, 22:30 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. /(HO/BNPB) /ANTARA/HO/BNPB/

WARTA PONTIANAK - Meskipun peningkatan kasus baru Covid-19 akibat libur panjang akhir Oktober lalu tak sebanyak libur panjang pada Agustus lalu, namun tetap pengalaman libur panjang harus menjadi pelajaran bagi masyarakat.

Masyarakat harus tetap waspada bahwa pandemi Covid-19 ini belumlah berakhir. Masih ada Covid-19 di tengah masyarakat yang bisa saja menjangkiti mereka yang lalai pada protokol kesehatan.

Mendekati akhir tahun, libur panjang memang pasti menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Namun Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat belajar dari pengalaman pada masa libur panjang pada bulan-bulan sebelumnya dalam masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Update Kasus Corona 28 November 2020 di Indonesia, Total 527.999 Terkonfirmasi

Seperti pada periode libur panjang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha, perayaan HUT RI, dan juga libur panjang akhir Oktober dan awal November.

"Dari data yang kami peroleh, terdapat peningkatan kasus positif paska liburan panjang tersebut," jelasnya saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 26 November 2020 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat. com dalam artikel Cegah Penambahan Kasus Covid-19 Akibat Libur Panjang, Pengalaman Sebelumnya Harus Jadi Pelajaran

Menurut Wiku, Satgas juga memahami kondisi pelaku usaha di sektor pelaku usaha di sektor pariwisata dalam pandemi Covid-19, terutama mendekati akhir tahun.

Namun demikian, perlu diketahui bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 yang tidak terkendali juga dapat berdampak buruk pada terhadap kelangsungan usaha berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat satgas covid-19


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x