Ekosistem Garis Pantai Sangat Penting untuk Mitigasi Bencana Tsunami

- 5 Desember 2020, 18:11 WIB
Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari
Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari /Humas BNPB/

WARTA PONTIANAK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Pemetaan dan Risiko Bencana menjelaskan bahwa keberadaan ekosistem di sepanjang garis pantai di Selatan Jawa sangat penting untuk mitigasi potensi bencana tsunami. Selain dapat mengurangi dampak kerusakan, hal itu juga dapat mencegah jatuhnya korban jiwa apabila terjadi tsunami.

Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa dengan adanya pembatas ekosistem seperti vegetasi tanaman kuat di sepanjang garis pantai, maka energi gelombang tsunami dapat direduksi.

Menurut hasil penelitiannya Pascatsunami Pangandaran 2006 silam, Muhari beserta tim menemukan bukti sisa kerusakan ranting pohon yang diduga terhantam gelombang tsunami pada ketinggian 15 hingga 22 meter di beberapa titik Pulau Nusakambangan. Kendati banyak pohon yang rusak, namun energi gelombang diyakini menjadi melemah.

Baca Juga: Doni Monardo Minta Pelindung Alami Tsunami di Nusakambangan Dirawat

“Meski sebagian besar pohonnya hancur, tapi di belakang pohon itu energi gelombangnya sudah tereduksi. Ini yang perlu kita perhatikan sehingga keseimbangan ekosistem di sekeliling kita itu sangat penting untuk mitigasi bencana,” ungkap Abdul Muhari di Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, dalam siaran pers yang diterima Warta Pontianak, Sabtu 5 Desember 2020.

Belajar dari pascatsunami Pangandaran 2006, menurut Muhari memang masih ada dua potensi besar yang kemudian dapat memicu munculnya tsunami di wilayah Selatan Jawa di masa depan, khususnya yang dapat berdampak pada wilayah Kabupaten Cilacap.

Adapun potensi pertama adalah zona patahan dari wilayah selatan Banten hingga Pangandaran, yang mana menurut Muhari dapat berpotensi memicu gempa dasar laut dengan kekuatan hingga magnitudo 8,8.

Baca Juga: BNPB Lakukan Upaya Mitigasi Banjir Ibu Kota

Apabila periode gempa dasar laut tersebut berlangsung hingga 30-60 detik, maka hal itu dapat dipastikan akan memicu terjadinya gelombang tsunami hingga setinggi 5 meter.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x