Satgas Ingatkan Libur Panjang Miliki Efek Domino Lonjakan Kematian Covid-19

- 16 Desember 2020, 18:40 WIB
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah berbicara dalam konferensi pers Monitoring Pelakaanaan Pilkada secara virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/12/2020).
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah berbicara dalam konferensi pers Monitoring Pelakaanaan Pilkada secara virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/12/2020). / (ANTARA/Katriana)/

WARTA PONTIANAK - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan ada efek domino dari kegiatan masyarakat yang bepergian untuk libur panjang terhadap lonjakan kasus kematian karena Covid-19.

"Pekan keempat setelah libur panjang (libur panjang di Oktober 2020) angka kematian juga terus naik. Ini juga yang harus kita waspadai kenapa akhirnya fatalitas (kematian) juga kita temukan bertambah dan kalau kita lihat angkanya, sebelumnya tidak ada yang 900 nih mungkin hanya 700-an, tapi tiba-tiba menempuh 900," kata Dewi dalam dialog virtual "Covid-19 dalam Angka: Belajar dari Pengalaman Libur Panjang", yang dipantau di Jakarta, Rabu 16 Desember 2020 sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari Antara.

Dia menuturkan setelah libur panjang Oktober 2020, pada pekan keempat setelahnya, angka kematian akibat Covid-19 dalam waktu satu pekan mencapai 900 orang, pekan setelahnya juga masih di angka 900.

"Kami pernah ingatkan juga masyarakat Indonesia, sebenarnya memang event awalnya mungkin libur panjang, tapi kan libur panjang itu bukan menjadi sebuah gara-gara ketika ada variabel lain yang bermain," ujarnya.

Variabel lain tersebut, katanya, antara lain peningkatan mobilitas, potensi kerumunan, kapasitas pelayanan kesehatan, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

Baca Juga: Berencana Beli Jam Tangan untuk Kado Natal? Yuk Simak Tipsnya Sebelum Salah Beli

Dewi menuturkan saat libur panjang, terjadi peningkatan mobilitas penduduk. Ketika terjadi peningkatan mobilitas penduduk dan ketika terjadi mobilitas orang bergerak ke satu tempat yang sama dalam satu waktu dan satu ruang maka terjadi potensi kerumunan.

Setelah terjadi potensi kerumunan, variabel selanjutnya terkait kepatuhan terhadap protokol 3M. Ada kondisi di mana 3M juga sulit diterapkan, terutama menjaga jarak ketika kerumunannya juga semakin banyak.

"Jadi ketidakpatuhan kepada 3M akan meningkatkan penularan yang terjadi di sebuah tempat, kan ada beberapa variabel nih. Kalau libur, tapi di rumah aja tidak kemana-mana, sebenarnya tidak ada masalah. Tapi ketika ada mobilitas, ada kerumunan. ada ketidakpatuhan, maka muncul penularan," tutur Dewi.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x