Senator Papua Barat: Hentikan Kekerasan dan Militerisme di Tanah Papua

- 24 Desember 2020, 13:37 WIB
Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Filep Wamafma memberikan saran kepada Pemerintah untuk lakukan evaluasi.*
Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Filep Wamafma memberikan saran kepada Pemerintah untuk lakukan evaluasi.* //Twitter @FilepWamafma//

WARTA PONTIANAK - Filep Wamafma, Anggota DPD RI dari Papua Barat meminta pemerintah dan aparat keamanan segera menghentikan sikap militerisme di Tanah Papua.

"Orang Papua, dengan segala kondisi yang ada, haruslah dihargai sebagai manusia. Di mana asas praduga tak bersalah itu?" kata Filep di Jakarta, Kamis 24 Desember 2020, seperti dilansir Warta Pontianak dari Antara.

Hal itu dikatakannya terkait dengan kematian Luther Zanambani dan Apinus Zanambani yang diduga pelakunya adalah oknum TNI. Jenazah keduanya lantas dibakar untuk hilangkan jejak.

Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Situasi Kamtibmas di Papua Masih Kondusif

Jika ditelaah lebih jauh, kata Filep, tindakan interogasi yang melampaui batas merupakan pelanggaran HAM.

Menurut Filep, instrumen internasional HAM tentang Perlindungan terhadap Perlakuan Kasar dan Penyiksaan (Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment; 1984) dan KUHAP secara tegas melarang penggunaan kekerasan oleh pejabat pemerintah terhadap seseorang, dalam hal ini oleh penyidik terhadap tersangka.

"Instrumen HAM dan hukum nasional ini seolah-olah mati suri bila dihadapkan pada peristiwa tewasnya Luther Zanambani dan Apinus Zanambani," ujarnya.

Menurutnya, prajurit TNI tentu tidak diajarkan untuk melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.

Baca Juga: PON 2021 Papua Jadi Ajang Pemanasan Atlet Esports Indonesia

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x