WARTA PONTIANAK - Tingginya keterisian tempat tidur ruang isolasi dan ICU pada rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 harus diatasi segera oleh pemerintah daerah. Khususnya di sejumlah provinsi di Pulau Jawa dan Bali yang mendominasi urutan teratas keterpakaian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) tertinggi dengan persentase keterpakaian diatas 70 persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, meskipun ini terlaksana selama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali yang pergerakannya masih terlihat fluktuatif.
"Kita harus bersatu-padu menekan angka penularan untuk mencegah lumpuhnya sistem kesehatan secara keseluruhan, baik karena tempat tidur yang sudah terisi penuh ataupun akibat tenaga kesehatan yang sudah kewalahan memberikan pelayanan," katanya, Kamis 21 Januari 2021.
Baca Juga: Positif Covid-19 Tinggi, Wiku: Lembaga Eijkman Tak Temukan Varian Baru Covid-19
Dari data keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 pada 34 provinsi didominasi daerah di pulau Jawa. Bahkan dari 7 provinsi teratas dengan angka keterpakaian tempat tidur lebih dari 70 persen, 5 diantaranya berada di Pulau Jawa. Yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur. Untuk provinsi di luar Jawa yaitu di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.
"Hal ini menunjukkan bahwa, provinsi-provinsi di Pulau Jawa, memiliki kasus aktif yang cukup tinggi. Sehingga, semakin meningkatkan angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan," katanya.
Baca Juga: Kepatuhan Memakai Masker dan Jaga Jarak Meningkat, Wiku: Naik 12,19 Persen
Khusus selama masa PPKM Jawa dan Bali, meski terlihat tingkat keterisiannya fluktuatif, namun dapat dikatakan masih dalam kondisi yang rawan. Ada 2 provinsi di Pulau Jawa-Bali yang menunjukkan perkembangan ke arah yang positif yaitu Jawa Tengah dan Bali karena telah menyentuh angka BOR dibawah 70 persen.
"Namun, BOR di Jawa Tengah dan Bali masih belum rendah dari 50 persen, sehingga masih tergolong rawan dalam hal ketersediaan tempat tidur bagi pasien baru," lanjut Wiku.