Polisi Beberkan Pembunuhan Koki di TPU Kober Ulujami Sudah Direncanakan Tiga Kali

- 14 Februari 2022, 17:27 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan tunjukkan barang bukti kasus pembunuha di TPU Ulujami, cemburu sesama jenis yang berujung maut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan tunjukkan barang bukti kasus pembunuha di TPU Ulujami, cemburu sesama jenis yang berujung maut. /PMJNews

WARTA PONTIANAK - Fakta baru kasus pembunuhan pemuda bernama Fiky Firlana berhasil diungkap oleh polisi.

Berdasarkan penyidikan polisi terhadap dalang pelaku pembunuhan yang merupakan penyuka sesama jenis, diketahui aksi pembunuhan pemuda yang berprofesi sebagai koki ini sudah direncanakan sebanyak tiga kali sejak Januari 2022 lalu di lokasi yang berbeda.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Luar Jawa Bali dari 15 Hingga 28 Februari 2022

Seperti diketahui Fiky Firlana ditemukan tewas disamping salah satu makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis 10 Februari 2022.

"Bulan Januari, tapi mau dilaksanakan tidak berhasil dua kali, nah ini yang ketiga berhasil," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto seperti dikutip dari PMJ News, Senin 14 Februari 2022.

Adapun, motif utama di balik aksi pembunuhan ini karena tersangka utama yang berinisial LM ini cemburu akan hubungan korban dengan seorang perempuan berinisial HN.

Baca Juga: Delapan Remaja yang Hendak Tawuran Diciduk, Polisi Amankan Pedang milik Pelaku

Sebab, berdasarkan keterangan penyelidikan tersangka utama dan HN telah menjalani hubungan sesama jenis selama kurang lebih sembilan tahun.

Rasa cemburu dan keinginan membunuh semakin meningkat mengingat tersangka utama mengenalkan korban dengan HN.

"Sebagai tambahan, korban itu dikenalkan kepada pacarnya oleh si LM ini. Jadi tambahlah sakit hatinya dia," jelas Budhi.

Baca Juga: KSPI akan Kerahkan Ribuan Buruh Bila Aturan Pencairan JHT Tidak Direvisi

Meski rasa sakit hati dan cemburu memuncak, tersangka utama LM tidak turun tangan langsung dalam aksi pembunuhan tersebut. Ia menyuruh dua orang lainnya untuk berperan sebagai eksekutor dengan sejumlah imbalan.

"Iya dia dijanjikan satu orang Rp1 juta, dia bersama temannya satu lagi yang masih dicari jadi total berdua Rp2 juta. Tapi yang dikasih baru Rp500 ribu dan dia langsung eksekusi. Uang muka itu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x