Karena Covid 19, Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada 2020 Diprediksi Anjlok

- 27 Oktober 2020, 18:20 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 /Dok. Sekretariat Kabinet/

WARTA PONTIANAK - Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Firman Noor mengatakan, tetap digelarnya Pilkada 2020 dimasa pandemi ini, akan berpeluang menurunkan tingkat partisipasi masyarakat.

Mengingat, dalam situasi Covid-19 seperti saat ini tidak sedikit masyarakat yang merasa tidak aman jika harus keluar rumah dan terlibat dalam kerumunan.

"Kalau tidak pandemi, jorjoran kampanye itu dilakukan, kampanye demikian menarik, tingkat keterlibatannya yang aman saja rata-rata 70 persen. Apalagi sekarang dengan situasi yang serba tidak meriah," kata Firman, pada senin, 26 Oktober 2020.

Diberitakan Jurnal Presisir sebelumnya, dalam artikel yang berjudul, Gara-gara Corona, Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada 2020 Diprediksi akan Anjlok, Firman menjelaskan, pada masa normal saja tingkat keterlibatan masyarakat dalam pemilihan semacam ini masih tergolong rendah.

Tingkat partisipasi masyarakat terhadap pemilu ataupun pilkada di Indonesia masih belum menunjukkan angka yang memuaskan.

Selain dihinggapi rasa takut keluar rumah, kondisi ekonomi yang semakin buruk di masa pandemi, membuat kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk bekerja dibanding berpartisipasi dalam Pilkada.

Secara otomatis hal ini membuat tingkat Demokrasi mengalami penurunan.

"Keterlibatan yang minim itu tentu saja kualitasnya tidak akan sebaik dengan satu pagelaran yang tingkat partisipasi masyarakatnya dan keterlibatan masyarakatnya tinggi," jelasnya.***(M Amirul Muminin/Jurnal Presisi)

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x