Pemasaran Kopi Secara Online Justru Menjanjikan

- 23 November 2020, 05:00 WIB
Guna tetap produktif meski dimasa pandemi Covid-19, maka para petani kopi Cigalontang memaksimalkan pemasaran secara online.
Guna tetap produktif meski dimasa pandemi Covid-19, maka para petani kopi Cigalontang memaksimalkan pemasaran secara online. //Kabar Priangan/Aris Mohamad Fitrian /

WARTA PONTIANAK - Masa pandemi Covid-19 memang dirasa berdampak pada lesunya penjualan Kopi Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.

Hal inipun membuat para petani dan produsen kopi harus memutar otak agar penjualan mereka tetap berjalan. Mereka mesti menyesuaikan dengan situasi yang ada secara nasional sehingga produk mereka tetap bisa laku di pasaran.

Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini berkembang. Bahkan dengan bantuan internet, maka skema penjualan kopi Cigalontang ini mulai kembali bangkit meski sempat lesu diterpa pandemi Covid-19.

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com dalam artikel Di Masa Pandemi, Pemasaran Kopi Secara Online Justru Menjanjikan, Rifki Faisal (37) salah satu produsen kopi Parentas, mengatakan, pandemi Covid-19 memang sangat berpengaruh terhadap penjualan kopi. Karena daya beli menurun di tengah maayarakat, penjualan pun sedikit tersendat.

"Penjualan memang tersendat saat Pandemi Covid-19. Beda saat waktu sebelum pandemi bisa menjual 20 kg lebih per bulan. Tapi sekarang hanya 10 kg saja," papar Rifki, Minggu 22 November 2020.

Untuk menyiasati agar usaha tetap berjalan, maka ia memanfaatkan teknologi dengan jual beli secara online. Selain itu, keberadaan reseller juga sangat membantu dalam menopang perekonomian dan perputaran bisnis kopi.

Baca Juga: Mendag Dorong UMKM Go Digital

Sama seperti Rifki, petani Kopi Raja Cigalontang, Dede Arif (40) menuturkan, awalnya, Kopi Raja Cigalontang hanya dinikmati oleh masyarakat Cigalontang saja. Namun seiring waktu, saat kopinya masuk ke kafe dan kedai kopi, banyak penikmat kopi yang mencari kopi raja.

Dalam mengenalkan kopi raja, kata Dede, pihaknya memanfaatkan teknologi informasi dengan mengunggah melalui media sosial di antaranya Facebook dan Instagram. Saat ini, sedikitnya ada lebih dari 80 hektare kopi raja.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x