Pengamat dari UGM Nilai Pengalaman Rusia di Bidang Nuklir Sanggup Bantu Indonesia Bangun PLTN

7 Juli 2022, 03:30 WIB

Pengamat dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyoroti pengalaman Rusia yang andal terhadap teknologi nuklir, yang bisa diambil manfaat oleh Indonesia lewat tawaran kerja sama dari Presiden Vladimir Putin baru-baru ini. . Menurut sang pengamat, Rusia telah berhasil mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) melalui Rosatom State Corporation, sehingga ini yang harus diikuti Indonesia dengan menerima tawaran kerja sama dari Vladimir Putin. . Diakui Fahmy, masa depan pengembangan PLTN di Indonesia akan aman lewat kerja sama di bidang teknologi nuklir dengan Rusia itu, sebagaimana ditawarkan oleh Vladimir Putin. Fahmy menilai, Rosatom telah lebih sukses mengembangkan teknologi nuklir generasi terbaru, yang tercatat zero accident standard. "Saya pernah ke Rosatom, Rusia, dia menunjukkan simulasi, dari sisi keamanan sangat tinggi sekali bahkan dikatakan zero accident. Kalau Chernobyl yang dulu pernah meledak itu kan pakai teknologi lama ya," ucap Fahmy. . "Dengan kemampuan Rusia yang cukup besar, kemudian juga kebutuhan Indonesia untuk mencapai zero carbon dan kita punya uranium, maka wajib menerima tawaran dari Putin," lanjutnya menegaskan. . "Kita punya uranium, kita punya sumber daya tapi kita tidak punya teknologi karena untuk PLTN dibutuhkan teknologi tinggi. Menurut saya saat inilah momentum yang tepat (realisasikan PLTN)," ujar Fahmy menandaskan. (PR) . Khairunnisa Fauzatul A/PRMN Vid. Editor: Indra Gusti/PRMN

Video Lainnya

Terpopuler

Kabar Daerah

x