Kopi Bisa Sembuhkan Covid-19? HOAKS!

12 Desember 2020, 22:33 WIB
Tangkapan layar FB Kolaboraa /Edho Sinaga/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Sebuah akun Facebook Kolaboraa mengunggah postingan yang berisi klaim soal kopi yang bisa mencegah Covid-19, postingan tersebut diunggah pada Jumat 4 Desember 2020.

Sebelumnya pada Kamis 3 Desember 2020, postingan tersebut juga viral di media sosial Twitter setelah diunggah akun @GiaPratamaMD.

Unggahan ini sangat membuat resah para netizen. Apalagi banyak pecinta kopi yang mulai percaya terhadap postingan tersebut.

Baca Juga: Kartu BPJS Kesehatan Diberikan Bantuan Uang Tunai Rp 2,4 Juta, Yuk Cek Faktanya!

Berikut narasi lengkapnya:

Facebook:

“Kopi Jadi Kandidat Obat Covid 19?

Ada yang baru – baru ini viral nih di twitter. Tweet dari dr. Gia Pratama yang mengatakan bahwa kopi dalam dosis tertentu berpotensi mencegah Covid dengan cara menghambat proteasenya Virus Corona menempel pada sel kita.

Penasaran? Cek post kita!” unggah akun Kolaboraa, Jumat (04/12/2020).

Twitter:

“Kabar gembira. Kopi dalam dosis tertentu berpotensi mencegah Covid dengan cara menghambat proteasenya Virus Corona menempel pada sel kita. -Journal Biomolekuler 10/20-” unggah akun Twitter @GiaPratama MD, Kamis (04/12/2020).

Baca Juga: Minum Minyak Kayu Putih Sembuhkan Covid-19, Masa Sih? Coba Cek Faktanya

Apakah klaim tersebut benar? 

Dari hasil penelusuran, dr. RA Adaninggar, SP.PD., menjelaskan kopi atau kafein belum terbukti efektif dan aman untuk mengobati covid-19.

“Dalam jurnal yang viral disebarkan memang disebut kafein bisa menghambat enzim protease dari virus corona covid-19. Artinya kafein bisa menghambgat perkembangbiakan virus corona covid-19,” ujar dr Adaninggar.

“Namun yang harus dicermati dalam jurnal itu penelitiannya masih sebatas in silico atau menggunakan simulasi komputer. Penelitian in silico ini masih tahap yang sangat awal dalam mengidentifikasi senyawa yang berpotensial untuk menjadi obat,” katanya menambahkan.

“Tahapan untuk menemukan obat sangat panjang. Setelah in silico masih ada invitro (uji lab), in vivo (uji di hewan), lalu uji klinis pada manusia. Setelah itu masih ada review dari badan pengawas obat masing-masing negara dan uji klinis fase IV yang mengawasi keamanan pasca pemasaran.”

Melalui penelusuran lebih lanjut, mengutip klikdokter.com, dr. Dyah Novita Anggraini mengatakan, masih perlu penelitian lanjutan atas riset tersebut. Dia juga menggarisbawahi bahwa penelitian Elzupir berfokus pada kandungan kafein, bukan pada kopi sebagaimana yang diperbincangkan sebagian warganet.

Baca Juga: Awas! Hoaks Razia Masker di Jepara Menyebar Luas

“Bukan fokus ke kopi, karena kopi banyak jenisnya. Sedangkan yang diteliti hanya kandungan kafeinnya saja,” terang dr. Dyah Novita.

Menurut dr. Dyah Novita, beberapa obat yang ada saat ini memang memiliki kandungan kafein di dalamnya.

“Dan faktanya, (obat tersebut) lebih murah dibandingkan obat COVID-19 yang sudah jadi terapi di rumah sakit selama ini; seperti remdesivir, indinavir, dan lain sebagainya,” ucap dr. Dyah Novita.

Lebih lanjut, Badan Kesehatan Dunia (WHO), melalui laman resminya who.int menyatakan sampai saat ini tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati virus corona baru (Covid-19).

Baca Juga: Beredar Video 5 Detik yang Diklaim Penembakan 6 Anggota Laskar FPI, Ini Faktanya

Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan. Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah atau mitra.

Berdasarkan seluruh referensi, maka unggahan akun Facebook Kolaboraa dan Twitter @GiaPratamaMD tersebut masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler