Begini Asal-usul Perayaan Tahun Baru Imlek Masuk Kalendar Nasional

- 21 Januari 2023, 14:47 WIB
Masyarakat Tionghoa pergi ke Kelenteng untuk sembahyang saat Imlek
Masyarakat Tionghoa pergi ke Kelenteng untuk sembahyang saat Imlek /Pexels (Ronny Buol)/

WARTA PONTIANAK - Semenjak berabad-abad lalu, tahun baru China atau Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Masyarakat tionghoa pun mulai menyebarkan pengaruh tradisi dan budayanya pada perayaan tahun baru Imlek disetiap negara tempat mereka menetap.

Tradisi tahun baru Imlek ini menyebar luas, dan berakulturasi dengan kebudayaan lokal, seperti Jepang, Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, Thailand, Taiwan, Hongkong, Makau, Singapura, Malaysia, Filipina dan Indonesia sendiri.

Bahkan juga di negara-negara barat dengan populasi orang Tionghoa yang signifikan, seperti di Australia, Kanada, USA, Inggris, dan sebagainya.

Baca Juga: Salah Satunya Dipercaya Beri Umur Panjang, Ini 7 Makanan yang Wajib Disajikan Saat Imlek

Melansir dari Tionghoa Info, khusus di Indonesia selama kurun waktu 1965 sampai dengan 1998, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Hal itu sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Dimana, dalam Instruksi Presiden tersebut melarang segala hal yang berhubungan dengan kebudayaan Tionghoa, termasuk tradisi tahun baru Imlek.

Namun, memasuki era reformasi, masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000, ketika Presiden Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gusdur mencabut Inpres Nomor 14/1967 tersebut.

Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya, dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002, yang meresmikan Imlek sebagai Hari Libur Nasional Agama Konghucu.

Lalu sejak tahun 2003, Hari perayaan tahun baru Imlek mulai ditandai dan dicetak sebagai tanggal merah di kalender-kalender nasional.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x