WARTA PONTIANAK – Batu zamrud, dengan kilau hijaunya yang memikat, telah memikat manusia selama berabad-abad.
Dianggap sebagai salah satu batu permata paling berharga di dunia, zamrud tak hanya memesona karena keindahannya, tapi juga karena kelangkaan dan daya tahannya.
Sejarah dan Asal Usul
Penggunaan zamrud dapat ditelusuri kembali ke zaman Mesir Kuno, di mana batu ini diukir menjadi jimat dan perhiasan.
Zamrud juga dihargai oleh bangsa Romawi dan Yunani, yang percaya bahwa batu ini memiliki kekuatan untuk meningkatkan penglihatan dan melindungi pemakainya dari bahaya.
Karakteristik dan Varietas
Zamrud adalah varietas hijau dari mineral beril. Warna hijaunya yang khas disebabkan oleh keberadaan kromium atau vanadium. Zamrud memiliki tingkat kekerasan 7,5-8 pada skala Mohs, menjadikannya salah satu batu permata yang paling keras.
Kualitas dan Nilai
Kualitas zamrud ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk warna, kejernihan, potongan, dan karat. Warna hijau yang kaya dan intens (disebut "emerald green") adalah yang paling dicari.
Kejernihan juga penting, dengan zamrud yang bebas dari cacat internal (inklusi) lebih berharga. Potongan yang baik dapat meningkatkan kilau dan keindahan zamrud.
Karat, atau berat batu, juga memengaruhi nilainya, dengan zamrud yang lebih besar lebih langka dan mahal.
Baca Juga: Galeri BDC Zamrud Khatulistiwa Wadah Promosi UMKM, Edi Kamtono : Dorong UMKM Naik Kelas
Tambang dan Sumber
Zamrud ditambang di berbagai belahan dunia, dengan beberapa sumber ternama termasuk:
- Kolombia
Dikenal sebagai sumber zamrud berkualitas tinggi dengan warna hijau yang kaya.
- Zambia
Menghasilkan zamrud berkualitas tinggi dengan potongan "emerald cut" yang khas.
- Brasil
Menawarkan zamrud dalam berbagai warna hijau, termasuk hijau kebiruan dan hijau kekuningan.
- Zimbabwe
Terkenal dengan zamrud "Trapiche emerald" yang memiliki pola bintang internal yang unik. ***