Krisis Angka Kelahiran, Jepang 'Coblangkan' Warganya Lewat Teknologi AI

- 14 Desember 2020, 05:30 WIB
Ilustrasi pasangan.
Ilustrasi pasangan. /Pexels/


WARTA PONTIANAK - Krisis jumlah penduduk masih menghantui Jepang di tengah kondisinya sebagai negara maju.

Hingga saat ini diketahui angka kelahiran penduduk Jepang terbilang rendah.

Oleh karena itu pemerintah Jepang terus berusaha untuk meningkatkan angka kelahiran di 'negara matahari terbit' tersebut.

Salah satu cara Jepang untuk mendongkrak angka kelahiran yang rendah yakni dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau teknologi AI (Artificial Intelligence).

Lewat teknologi AI ini, pemerintah Jepang ingin membantu 'menjodohkan' orang-orang yang kesepian.

Baca Juga: Peneliti Nilai Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2020 Tercatat Taat Prokes

Sebagaimana diberitakan ZonaJakarta.com dalam artikel "Gelontorkan Rp 270 Juta, Jepang Gunakan Teknologi AI untuk Comblangkan Warganya Agar Punya Anak!", Perdana Menteri Yoshihide Suga berencana untuk mengalokasikan 2 miliar yen atau setara dengan Rp270 juta pada tahun anggaran berikutnya.

Dana tersebut digunakan untuk mendukung pemerintah daerah yang menjalankan program untuk membantu penduduk mereka menemukan kekasih hati.

Menurut Kantor Kabinet, sekitar setengah dari 47 prefektur di negara itu menawarkan layanan perjodohan dan beberapa dari mereka telah memperkenalkan sistem AI.

Layanan perjodohan yang dijalankan manusia sering menggunakan formulir standar untuk membuat daftar minat dan hobi orang.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Zonajakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x