Korsel Bentuk Kementerian Baru untuk Atasi Angka Kelahiran Terendah di Dunia

- 10 Mei 2024, 16:45 WIB
Ilustrasi bendera Korsel
Ilustrasi bendera Korsel /Foto: Reuters/ Kim Hong-ji//

WARTA PONTIANAK - Korea Selatan mengumumkan akan membentuk sebuah kementerian baru untuk mengatasi krisis populasi yang disebabkan rendahnya angka kelahiran di negara tersebut.

Keputusan ini diungkapkan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol saat berpidato di depan parlemen. Ia bahkan sampai meminta dukungan oposisi dan rakyat untuk meloloskan undang-undang guna membentuk kementerian baru tersebut.

Baca Juga: Mentalitas Kerja ala Korea: Kerja Keras, Disiplin, dan Semangat Pantang Menyerah

“Untuk mengatasi angka kelahiran yang rendah, yang dapat dianggap sebagai keadaan darurat nasional, kami akan mengerahkan seluruh kemampuan negara,” ujar Presiden Yoon Suk, Kamis 9 Mei 2024.

Para pejabat prihatin dengan terus menurunnya populasi di negara ini, dengan tingkat kelahiran mencapai titik terendah 0,72 pada tahun 2023.

Apabila tidak segera diatasi, angka kelahiran diperkirakan akan terus menurun hingga 2025 dan dikhawatirkan dapat menyentuh angka 0,65.

Menurut Institut Kependudukan Semenanjung Korea untuk Masa Depan, populasi Korsel yang aktif secara ekonomi dapat turun hampir 10 juta pada tahun 2044.

Jumlah penduduk berusia 15 sampai 64 tahun, yang mencapai 36,57 juta di tahun 2023, diproyeksikan akan turun menjadi 27,17 juta di tahun 2044, menurut Yonhap, mengutip laporan terbaru dari institut tersebut.

Laporan juga memperingatkan bahwa jumlah kematian juga diperkirakan akan mencapai 746.000 pada tahun 2060, sementara kelahiran diperkirakan hanya 156.000, yang mengakibatkan penurunan populasi alami sebesar 590.000.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah