Produk Berlabel Prancis Diboikot, Macron Unggah Pernyataan di Twitter Pakai Bahasa Arab

- 28 Oktober 2020, 14:00 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Instagram @emmanuelmacron

WARTA PONTIANAK - Kasus penghinaan Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan seorang guru di Prancis, berujung dengan seruan boikot produk Prancis oleh negara-negara Arab, keadaan semakin memburuk karena Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik habis kaum Islamis.

Pasca Seruan boikot produk Prancis tersebut Macron mencoba menetralisir beberapa kejadian di negaranya dengan menggunggah sebuah pernyataan dengan menggunakan bahasa Arab di akun twwiternya.

Artinya : "Tidak ada yang membuat kita menahan diri, selamanya. Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat perdamaian. Kami tidaka pernah menerima perkataan yang mendorong kebencian dan membela debat rasional. Kami Selalu berpegang pada martabat manusia dan nilai-nilai universal"

Baca Juga: Kerap Gelar Balap Liar, Belasan Remaja Diamankan Polisi

Pernyataan ini menuai beragam komentar dari netizen, mayoritas mengatakan tidak akan menghentikan boikot hingga Macron Persiden Prancis yang berusia 42 tahun ini memohon maaf kepada seluruh umat muslim di dunia.

Dikutip dari Reuters tanggal 26 Oktober 2020, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan tetap menyerukan memboikot produk Prancis. Berpidato di Istana Presiden Erdongan mengajak rakyat Turki untuk tidak menghargai dan tidak membeli barang-barang berlabel Prancis.

Baca Juga: Fiim Pendek NU My Flag-Merah Putih vs Radikalisme, Tengku Zulkarnain : Film Sampah!

Seruan boikot barang-barang Prancis berkembang di negara-negara Arab, setelah Persiden Emmanuel Macron mengkritik kaum Islamis dan bertekad tidak akan menyerah atas kartun Nabi Muhammad SAW. Macron memberi pernyataan untuk merespon atas pemenggalan kepala seorang guru bernama Samuel Paty yang menunjukan kartun Nabi Muhammad SAW saat mengajar.***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah