Harga Sembako Stabil Jelang Idul Fitri, TPID Pontianak Berencana Bangun BUMD Pangan

12 April 2023, 23:38 WIB
Rapat High Level Meeting TPID se-Provinsi Kalbar /Prokopim Pemkot Pontianak/

WARTA PONTIANAK – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pontianak Y Trisna Ibrahim mengatakan, harga pangan masih relatif stabil menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah meski terjadi beberapa kenaikan pada komoditas tertentu. 

Trisna menerangkan, terdapat beberapa arahan Gubernur yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, salah satunya operasi pasar dan menyalurkan cadangan beras pangan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di beberapa titik di Kota Pontianak.

"TPID Kota Pontianak sudah melaksanakan instruksi Gubernur dalam rangka intervensi harga yang sudah merangkak naik," sebutnya usai mengikuti High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Skyroom Cendana Hotel Mercure, Selasa 12 April 2023.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Salat serta Buka Puasa Ramadan di Kayong Utara dan Sekitarnya Kamis 13 April 2023

Angka inflasi di Kota Pontianak per bulan Maret berada pada 5,04 persen. TPID Kota Pontianak senantiasa melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengintervensi harga. Trisna menambahkan, langkah strategis selanjutnya adalah mempelajari komoditas penyumbang inflasi.

Menyambung arahan Sutarmidji, dirinya menyampaikan, target penurunan inflasi di setiap daerah minimal empat persen.

"Jika sudah di angka itu, maka inflasi akan sangat aman," ujarnya.

Terdapat 400 komoditas di Kalbar yang terus mengalami fluktuasi harga. Untuk Kota Pontianak sendiri, sekitar 100 komoditas yang menjadi variabel survei Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai patokan harga se-Kalbar.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Salat serta Buka Puasa Ramadan di Sambas dan Sekitarnya Kamis 13 April 2023

"Ada tiga daerah yang menjadi penghitung inflasi, yaitu Sintang, Singkawang dan Kota Pontianak. Hitungan itu akan menjadi berita resmi yang dirilis BPS. Sehingga kita harus segera intervensi melibatkan instansi lain seperti Bulog dan lainnya. Termasuk gula pasir," paparnya.

Lewat kesempatan HLM tersebut, Trisna menyampaikan rekomendasi pihaknya kepada Pemprov Kalbar sebagai rencana intervensi pangan, yaitu dengan membangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan.

Nantinya, BUMD ini yang menjadi leading sektor intervensi pangan. Rencana ini pula sudah sejalan dengan penyampaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada rapat koordinasi rutin TPID nasional.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Salat serta Buka Puasa Ramadan di Mempawah dan Sekitarnya Kamis 13 April 2023

"Mudah-mudahan bisa segera terwujud BUMD pangan, sehingga kita mampu melakukan quick response untuk menekan harga di pasar," terangnya. 

Adapun, kegiatan tersebut dihadiri seluruh kepala daerah maupun perwakilan dari 14 kabupaten/kota di Kalbar. Gubernur Kalbar Sutarmidji memimpin langsung jalannya rapat.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler