[Pilkada 2020] Pandemi Covid-19, Pilkada Serentak Rawan Politik Uang

- 25 November 2020, 06:15 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi/

WARTA PONTIANAK – Potensi politik uang di Pilkada serentak tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 diprediksi bisa meningkat.

Hal ini dikarenakan aktivitas masyarakat sedikit terhambat, sehingga berdampak kepada ekonomi. Dan pihak berkepentingan melihat potensi tersebut sebagai peluang untuk melakukan politik uang.

“Di waktu normal saja, politik uang selalu hadir dalam pesta demokrasi. Apalagi di tengah pandemi,” kata Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univesitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Dr Netty Herawati, kepada ANTARA, yang dikutip Warta Pontianak, Rabu 25 November 2020.

Baca Juga: Belasan Ribu Polisi Dikerahkan Amankan Pilkada Serentak di Sumut

Oleh karena itu, politik uang sangat merusak demokrasi, dan harus menjadi perhatian bersama, sehingga praktek curang bisa ditekan.

“Saat pandemi Covid-19 ini, bisa saja pasangan calon atau tim memanfaatkan keadaan untuk memperoleh suara, agar akses kekuasaan bisa dicapai,” tuturnya.

Menurutnya, peran dan tanggungjawab para pihak merupakan kunci untuk memutus rantai demokrasi yang tidak sehat. Makanya, Dr Netty mendorong Bawaslu agar lebih masif melakukan pengawasan dengan melibatkan elemen masyarakat itu sendiri.

Baca Juga: Mendagri Minta Bantuan TNI dan Polri Amankan Pilkada 2020

Dr Netty bahkan pernah melakukan wawancara hingga ke tingkat bawah, dimana sebagian masyarakat masih ada prakmatis dan memilih karena diberi uang, tanpa harus memikirkan seperti apa kedepannya.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x