Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Merupakan Jaringan JAD

- 29 Maret 2021, 09:26 WIB
Kapolri didampingi Pamglima TNI usai mengunjungi gereja Katedral di Makassar
Kapolri didampingi Pamglima TNI usai mengunjungi gereja Katedral di Makassar /Antara/

WARTA PONTIANAK - Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca Juga: Ledakan Bom Bunuh Diri di Makassar Disorot Media Asing

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika pihaknya sudah mendapatkan inisial L sebagai pelaku bom bunuh diri.

"Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu, telah kita amankan," ujar Kapolri.

Kapolri menyebutkan pelaku diketahui tergabung dalam kelompok JAD, dan pernah melaksanakan kegiatan operasi terorisme di Jolo, Philipina pada 2018 lalu.

'Untuk inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa pertanggungjawabkan secara ilmiah," tegasnya.

Baca Juga: Saksi Mata Bom Makassar Duga Pelakunya Seorang Perempuan

Sedangkan untuk terduga pelaku bom bunuh diri tersebut, sebut Kapolri, sebanyak dua orang sudah meninggal dunia, dan 19 orang jemaat serta petugas keamanan atau Satpam. Namun demikian, Sigit belum membuka inisial salah satu pelakunya.

Pelaku tersebut, katanya merupakan salah seorang bagian dari kelompok JAD yang beberapa waktu lalu ditangkap di Makassar, Sulsel pada kompleks Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021.

"Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," terangnya.

Sedangkan aksi yang dilakukan bersangkutan saat ini, merupakan society boomber, dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Minta Warga Tak Memposting Kejadian Ledakan Bom Bunuh Diri ke Medsos

"Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui, adalah ledakan, adalah society bom, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," ungkap Sigit.

Menurut dia, kepolisian selalu melihat alat bukti dan barang bukti, kemudian halal berkaitan dengan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut juga menjadi pertimbangan. Sehingga diputuskan, dilakukan pengembangan.

"Hari ini, untuk inisial pelaku sudah tuntas, dan kita sudah kembangkan mencari kelompok yang lain. Kemudian, hari ini juga kita sudah mengamankan kurang lebih 4 orang, di wilayah Bima," katanya.

Penangkapan terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diamankan terkait dengan kegiatan terorisme.

Baca Juga: Pintu Masuk Gereja Katedral Makassar Meledak, Mabes Polri: Pelaku Bom Bunuh Berjumlah 2 Orang

"Saya harapkan masyarakat seluruhnya tenang, dan tidak panik. Kami polisi Densus terus mengikuti, gerakan mereka. Saya perintah Kepala Densus, lakukan apa bisa dilakukan, apapun itu. Jangan sampai ada ledakan lagi. Jadi masyarakat harus diamankan, tangkap mereka, lakukan tindakan tegas, kalau mereka melawan," tuturnya menegaskan.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x