Seorang Dosen di Makassar Jadi Korban Salah Tangkap Demo UU Ciptaker, Andri: Saya Dipukul Polis

- 5 November 2020, 12:20 WIB
Ilustrasi: Polisi saat mengamankan aksi unjuk rasa
Ilustrasi: Polisi saat mengamankan aksi unjuk rasa /

WARTA PONTIANAK - Seorang dosen dari salah satu perguruan tinggi di Makassar menjadi salah satu korban dari tindak aksi kekerasan oknum kepolisian saat aksi demo penolakan UU Cipta Kerja terjadi.

Hadir di Mata Najwa, Andry Mamonto ceritakan kronologi salah tangkap dalam aksi demo UU Cipta Kerja yang terjadi 8 Oktober 2020 lalu di Makassar.

Andry Mamonto seperti diberitakan Pikiran rakyat.com berjudul "Jadi Korban Salah Tangkap Demo UU Ciptaker Seorang Dosen Ceritakan Kronologi Kejadian: Saya Dipukuli" mengungkapkan jika lokasi kediamannya berada tak jauh dari titik aksi demo.

Andry mengaku tinggal sendirian dan pada malam itu berniat membeli makanan untuk santap malam sambil mengurus berkas yang harus dikumpulkan di keesokan harinya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Izinkan Sekolah Tatap Muka, Tapi Ini Syaratnya

Ia mengatakan jika pada sore harinya baru saja menyelesaikan penyusunan BKD (Beban Kerja Dosen), yang merupakan tanggung jawabnya sebagai pengajar di setiap semester.

"Setelah saya cari makan malam itu saya mau pergi ngeprint di depan salah satu kampus yang ada di Makassar dan itu bisa di crosscek selama ini saya ngeprint ditempat itu," ungkapnya.

Pada awalnya Andry berpikir jika massa aksi telah bubar sebagian karena hari sudah mulai larut malam, sehingga ia memilih untuk menunggu.

"Saya nunggu, saya parkir motor nah saya kemudian berada di bahu jalan, saya tidak pernah pindah dari posisi awal setiba dilokasi," tuturnya.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x