Atlet Diminta Tak Khawatir Vaksin Covid-19 Langgar Aturan Doping

- 20 Desember 2020, 05:30 WIB
Ilustrasi - Kemenpora menentukan daftar prioritas atlet dan pelatih penerima vaksin Covid-19 sebagai tindak lanjut dari upaya Menpora Zainudin Amali.
Ilustrasi - Kemenpora menentukan daftar prioritas atlet dan pelatih penerima vaksin Covid-19 sebagai tindak lanjut dari upaya Menpora Zainudin Amali. /Pixabay/OpenClipart-Vectors/

WARTA PONTIANAK -  Badan Anti-Doping Dunia (WADA) meminta kepada para atlet untuk tak terlalu mengkhawatirkan kemungkinan mereka akan melanggar aturan anti-doping jika menerima vaksin Covid-19.

WADA menyebut bahwa “tak ada alasan untuk meyakini” vaksin Covid-19 akan melanggar aturan anti-doping dunia.

Dalam sebuah pernyataan, WADA memberikan penjelasan bahwa terlalu dini untuk menentukan status vaksin virus Corona aman dari daftar zat dan metode terlarang yang termasuk doping, mengingat ada beberapa vaksin yang sudah didistribusikan atau masih dikembangkan.

Baca Juga: Siap-siap, Tahun 2021 di Kalbar Akan Banjir Even e-Sport

“Kesehatan atlet adalah perhatian utama WADA selama pandemi ini, dan mereka tak perlu khawatir jika vaksin dapat menyebabkan kemungkinan pelanggaran aturan anti-doping,” tulis WADA dalam sebuah pernyataan sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari www.antaranews.com, Sabtu 19 Desember 2020.

“Kami akan memastikan vaksin tidak bertentangan dengan prinsip anti-doping.”

Untuk memastikan hal tersebut, WADA bahkan telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan farmasi, termasuk Pfizer dan Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi (IFPMA). Mereka akan terus berkomunikasi terkait komposisi vaksin yang tersedia saat ini.

“WADA akan terus berkomunikasi dengan para atlet dan pemangku kepentingan lainnya saat kami sudah mendapat informasi yang relevan,” kata WADA.

Baca Juga: Kalbar Sport, Youth and Tourism Festival Digelar, Wagub: Atlet Kalbar Harus Miliki Prestasi

Lebih dari 11 ribu atlet diperkirakan akan ambil bagian pada Olimpiade Tokyo. Selain itu, ribuan pelatih, ofisial, penonton, dan media juga kemungkinan hadir dalam pesta olahraga empat tahunan yang berlangsung pada 23 Juli-9 Agustus 2021 itu.

Pembicaraan soal vaksin sebelumnya sempat menuai perdebatan yang menyebut jika para atlet akan melompati antrean untuk mendapat vaksin sebelum olimpiade mendahului orang-orang yang lebih membutuhkan vaksin.

Namun Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan para atlet tidak akan “dipaksa” disuntik vaksin Covid-19 sebelum Olimpiade.

Tindakan tersebut hanya perlu dilakukan sebagai bentuk “demonstrasi solidaritas” kepada Jepang selaku tuan rumah.***

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah