WARTA PONTIANAK - Awan gelap terus menyelimuti masa depan balapan bergengsi Formula 1 di Singapura.
Pada bulan Januari 2024, dilaporkan bahwa kejuaraan balapan F1 tersebut kemungkinan besar akan bertahan dari skandal korupsi yang menimpa promotor GP Singapura dan menteri pemerintah tingkat tinggi Subramaniam Iswaran pada tahun 2023, yang mengundurkan diri bulan lalu.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menegatakan, sampai saat ini, tidak ada indikasi bahwa kontrak F1 atau kontrak lainnya dibuat untuk merugikan pemerintah.
Baca Juga: Bidik Pemain PSV Eindhoven Johan Bakayoko, Man City akan Bersaing dengan Liverpool
Namun belum lama ini, Menteri Hubungan Perdagangan Singapura Grace Fu mengakui di parlemen bahwa kontrak balapan Formula 1 sebenarnya masih ditinjau.
“Para anggota akan memahami bahwa saya tidak bisa mengatakan lebih banyak mengenai hal ini saat ini,” katanya.
Komentar Fu muncul setelah anggota parlemen lainnya mengajukan beberapa pertanyaan tentang skandal korupsi F1, namun dia memberi tahu mereka bahwa dia tidak bisa menjawab sebelum persidangan Iswaran.
Baca Juga: Bek Man United Raphael Varane Dibidik Klub Cristiano Ronaldo, Disodorkan Kontrak Rp843 Miliar
Namun Fu mengakui bahwa kementerian perdagangan dan industrilah yang akan meninjau kesepakatan balapan F1.