Gus Miftah: Panji Pragiwaksono Stand Up di Waktu dan Tempat yang Salah

23 Januari 2021, 15:05 WIB
Gus Miftah tanggapi pernyataan Pandji Pragiwaksono bandingkan FPI, NU, Muhammadiyah ///Sumber: Instagram.com/@gusmiftah

WARTA PONTIANAK – Beredarnya video di kanal Youtube Pandji Pragiwaksono yang diunggah pada tanggal 4 Januari 2021, dan tonton lebih dari 291 ribu kali diputar, dengan judul "FPI Dibubarin Percuma", menuai protes dari pendakwah Gus Miftah di kanal Youtube Podcast Deddy Corbuzier pada 22 Januari 2021, dengan judul, "Pandji Cinta FPI? Gue Yang Pusing !!, Marah Bela NU" dan ditonton lebih dari 781 ribu kali.

Berawal dari pertanyaan Deddy Kepada Gus Miftah.

"Tapi apakah tidak boleh mewawancarai ? " "kalau saya bukan dia bicara masalah FPI, saya gak ada hak untuk melarang saudara Pandji berbicara, atau dia senang dengan FPI, itu urusan dia, tapi ketika kemudian membandingkan FPI dengan Ormas yang saya ikuti Nahdatul Ulama (NU), itu yang menjadi masalah," terang Gus Miftah yang dikutip Warta Pontianak dari kanal YouTube Podcast Deddy Corbuzier, 22 Januari 2021.

Baca Juga: Tanggapi Ramalan Mbak You, Deddy Corbuzier: Dukun Sakti Cuma Dukun Beranak dan Dukun Pijat

Dilanjut dengan pertanyaan Deddy sebagai Host di Podcast tersebut.

"Tapikan gini, Panji mengatakan bahwa ini bukan kata-kata dia, yang membanding-bandingkan dengan NU dan Muhammadiah itu bukan kata-kata dia, tapi katanya Pak Thamrin (Dr. Thamrin Amal Tomagola, sosiolog dari Universitas Indonesia)," bela Deddy kepada Panji yang diakuinya sebagai temannya.

"Satu publik sudah terlanjur tau ini yang ngomong si Panji, orang gak akan tau kalau si Panji gak ngomong," Tegas Gus Miftah, namun disambut dengan pertanyan Deddy kembali "Nah kalau begitu artinya orang akan susah meng quote orang lain jadi susah dong," tanyanya.

Kemudian Gus Miftah membeberkan Konten Pndji yang di upload setelah adanya maklumat Kapolri nomor Mak/1/I/2021 tentang Kepatuhan Terhadap Larangan Kegiatan, Penggunaan Simbol dan Atribut serta Penghentian Kegiatan Front Pembela Islam (FPI), masyarakat tidak mengakses, mengunggah, dan menyebarluaskan konten terkait FPI baik melalui website maupun media sosial.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Paparkan Efek Negatif Percaya Ramalan

"Podcast itu dibuat Panji setelah ada surat edaran tentang Maklumat Kapolri, nah nanti itu wilayahnya Polri bukan wilayah saya, benar ini omongan Tamrin atau siapa saya gak tau, tapi saya ini saya tau bahasanya dari seorang Panji," jelas pria yang mengurus pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Kemudian kembali Deddy melontar pembelaan kepada Pandji.

"Menurut dia, karena video ini dipotong-potong", lanjutnya dan dijawab langsung oleh Gus Miftah "Saya sudah nonton fullnya, dan hasilnya sama, bahkan lebih parah kalau menurut saya, saya gak bisa melarang panji untuk mencintai FPI, untuk dukung FPI, demikian juga, panji tidak bisa melarang dong saya untuk mencintai NU, karena Organisasi saya, tapi yang kemudian sama sekali tidak pas, ketika dia membandingkan, antara FPI dengan Ulama, apalagi karanya NU jauh dengan masyarakat, ini data dari mana?" ucap Gus Miftah kesal.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sebut Ramalan Mbak You Provokasi

"Jadi kenapa saya mengatakan, ini perbandingannya tidak match, kita liat dari segi lahir ( kasat mata ), Muhammadiah sudah 1 abat lebih, NU sudah hampir 1 abat, FPI baru dari kapan?, surfey LSI 2020, dari 87% masyarakat muslim Indonesia, yang menjadi NU menurut LSI 49,5 %, Muhammadiah 4,5%, sementara FPI cuma 0, sekian persen," bebernya.

"Berbicara sumbangsih untuk bangsa, waduh, sekian banyak Pahlawan Nasional dari NU, kemudian kalau bicara soal Pendidikan," kata Gus Miftah.

"Pendidikan katanya (Panji) bahwa ada anak mau sekolah , gak diterima sama sekolahnya, udah gitu minta surat dengan FPI, dan diterima," potong Deddy.

Baca Juga: PBNU Lewat NU Peduli Turun Langsung Bantu Korban Gempa di Majene

"Sekedar itu?, NU ribuan sekolah Madrasah gratis untuk umat bangsa ini, gak usah jauh-jauh pondok sohib lu di Jogja, gratis semuanya, dari SMA sampai Perguruan Tinggi, sampai S2 gimana," timpal Gus Miftah.

"Terus kemudian Panji Bilang Kiyai NU jauh dengan masyarakat," Kiyai NU 24 Jam lho, dari urusan Dunia sampai urusan Kematian itu orang NU," Papar Gus Miftah sambil tertawa ringan.

Diakhir Podcast, Deddy mencoba untuk menjadi penengah dalam permasalahan tersebut.

Baca Juga: PP Muhammadiyah: Jangan Cuma Bubarkan FPI, Pemerintah Harus Berlaku Adil

"Okelah jadi intinya Tabayyun lah ya, dibandingkan masalah ini menjadi besar ya"

"Dibandingkan ini semakin membesar, karena saya yakin ini semakin membesar, karena ini belum banyak aja teman-teman yang tau, kalau ini banyak yang tau akan semakin membesar, karena gua tau pandji temen lu, (Deddy Corbizier) gua nitip salam sama Panji, sampaikan ke Pandji " tabayun sama ahlinya " yang tau NU yang tau Muhammadiah, gak harus ke Gus Miftah, silahkan kalau mau datang ke NU atau ke Muhammadiah, akan diterima dengan Baik," tukas Gus Miftah.

Baca Juga: Dr Tirta: Podcast Deddy Corbuzier Dalam Seminggu Bisa Beli Ferrari

"Ya nanti gua akan ngomong sama dia, jadi intinya NU dan Muhammadiah terbuka ya," kata Deddy. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler