11 Perupa di Gianyar Laksanakan Pameran Diorama Cronic di saat Pandemi

- 3 Januari 2021, 19:34 WIB
Perupa asal Bandung Tisna Sanjaya saat membuka pameran tunggal bertajuk Dian Lentera Budaya di Gedung Dian Theater (Bioskop) Jln. Dalem Kaum Bandung, Sabtu 19 Desmeber 2020.
Perupa asal Bandung Tisna Sanjaya saat membuka pameran tunggal bertajuk Dian Lentera Budaya di Gedung Dian Theater (Bioskop) Jln. Dalem Kaum Bandung, Sabtu 19 Desmeber 2020. /Kiki Kurnia

WARTA PONTIANAK - Sebelas perupa mengadakan pameran bersama bertajuk "Diorama Cronic" di Rumah Paros Jl Margapati, Banjar Palak, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, yang menampilkan karya berupa lukisan, patung dan seni instalasi, sejak 30 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021.

"Pameran kali ini penting sebagai penutup tahun 2020. Saya menyambut baik semangat teman seniman yang begitu tinggi, di tengah kondisi pandemi," kata pendiri/founder Rumah Paros, Made "Kaek" Dharma Susila di sela-sela pameran itu, Minggu 3 Januari 2021 seperti dilansir dari Antara.

Ke-11 perupa yang berpameran adalah I Kadek Rudiantara (Aboet), Made Astika Yasa, Putu Adi Suweca (CYX Daeng), I Kadek Dedy Sumantra Yasa, Ito Joyo Atmojo, I Gede Made Surya Darma, I Made "Lun" Subrata, I Ketut Putra Yasa, I Gusti Made Wisatawan, dan Raden Bagus Surya Ningrat.

"Rumah Paros merupakan sebuah ruang seni yang dibangun berdasarkan konsep Asta Kosala Kosali, sistem arsitektur rumah Bali yang dibangun sejak 20 tahun yang lalu. Bale daja Rumah Paros yang biasanya digunakan untuk menerima tamu, difungsikan sebagai ruang berkesenian, sebab seni dan budaya sebagai dasar hospitality sangat penting dilestarikan," katanya.

Menurutnya, para seniman itu mempersiapkan pameran ini secara kilat yang digagas I Kadek Dedy Sumantra Yasa.

"Kami memfasilitasi ruangnya sebagai tempat untuk menampilkan karya kreatifnya. Tentu dengan segala keterbatasan di masa pandemi ini. Kami harapkan semua pengunjung menerapkan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)," katanya.

Dalam kesempatan itu, Made Kaek yang juga seniman dan pelaku pariwisata itu mendorong seniman untuk selalu bersemangat.

"Jangan menyerah memperkaya kegiatan seni dan budaya di Indonesia melalui jalur kesenian, sebab itu merupakan panggilan batin kalian, salah satu dengan membuat karya seni. Kita membuat legacy dalam hidup ini," ujarnya.

Tema Diorama Cronic itu diambil sebagai respons atas situasi pandemi COVID-19 yang sudah kronis melanda dunia.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah